Dolar AS membengkok terhadap Yen di awal sesi perdagangan Kamis (29/Desember) pagi ini akibat jatuhnya yield obligasi AS ke low dua minggunya malam kemarin. Meski demikian, terhadap Euro dan Pound, pergerakan Dolar AS masih cukup stabil.
USD/JPY melorot 0.2 persen dengan diperdagangkan pada 116.758. Di sesi perdagangan sebelumnya, pair tersebut sempat menyentuh level tinggi 117.815. Yield obligasi AS jatuh setelah data Pending Home Sales negara tersebut dilaporkan anjlok pada bulan November. Sementara itu, Euro sedikit berubah dengan diperdagangkan di angka 1.0420 per Dolar AS, setelah mundur 0.4 persen di hari sebelumnya ke level 1.0372. EUR/USD telah menghunjam low 14 tahun di angka 1.0352 minggu lalu, dan para analis mengekspektasikan pencapaian paritas antara dolar AS dengan Euro akan terjadi tahun depan. Akibat Divergensi Kebijakan Moneter"Pergerakan Dolar terhadap Yen tampak mengalir saja untuk saat ini. Namun terhadap Euro, Dolar masih mempunyai ruang untuk mendapat perolehan, mengingat pair (EUR/USD) tersebut sedang berusaha mengejar ketinggalan antara yield obligasi Jerman dan AS," kata Masafumi Yamamoto, Ahli Forex dari Mizuho Securities di Tokyo yang diwawancarai oleh Reuters. Spread antara yield obligasi pemerintah AS 10-tahunan dengan yield obligasi German Bund memasuki yang terlebar sejak tahun 1990. Spread tersebut telah meningkat baru-baru ini sehubungan dengan divergensi kebijakan moneter bank sentral AS dan bank sentral Eropa. Sterling terpantau sedikit naik di angka 1.2239 per dolar AS saat berita ini ditulis. Pound menyentuh low dua bulan di 1.2201 kemarin malam, akibat perkembangan ketidakpastian terbaru atas proses negosiasi Brexit..(Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |