Rifan Financindo - Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah emiten yang berpotensi delisting. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, ada beberapa pertimbangan Bursa sebelum melakukan delisting. Hal itu lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-I. Dalam beleid tersebut, delisting dapat dilakukan karena going concern perusahaan serta dilakukan suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, atau hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. “Dalam perjalanannya, sebelum melakukan delisting, Bursa tetap melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap Perusahaan Tercatat termasuk upaya perbaikan yang dijalankan Perseroan,” kata Nyoman kepada awak media, Rabu (29/9/2021). Adapun beberapa emiten yang saat ini berpotensi delisting, antara lain; PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), Polaris Investama Tbk (PLAS), dan PT Golden Plantation Tbk (GOLL). Nyoman mengatakan, saat ini saham perusahaan-perusahaan tersebut masih disuspensi. “Berkaitan dengan BTEL, PLAS, GOLL, saat ini dalam kondisi suspensi dikarenakan terdapat keraguan kelangsungan usaha dan belum dipenuhinya beberapa kewajiban sesuai ketentuan,” kata Nyoman. Baca Juga :
Selain itu, berdasarkan POJK No.3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Bursa dapat melakukan delisting perusahaan tercatat atau emiten salah satunya apabila terdapat permasalahan kelangsungan usaha. Sebagai salah satu bentuk perlindungan investor di pasar modal, perusahaan tercatat yang di-delisting wajib mengubah statusnya dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Hal itu dilakukan dengan melakukan pembelian kembali atas seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik (buyback). Namun, selama tidak ada perbaikan kondisi atas penyebab terjadinya suspensi, perusahaan tercatat masih dalam proses delisting. "Bursa akan mempertimbangkan upaya perbaikan kinerja yang dilakukan sebelum Perusahaan Tercatat tersebut ditetapkan delisting oleh Bursa,” kata Nyoman. Ia menambahkan, Bursa akan terus memantau kondisi serta perkembangan terkini dari Perusahaan Tercatat. Bursa juga meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Bursa dan perusahaan tercatat. Berdasarkan catatan Bursa, terdapat perusahaan yang pernah dilakukan delisting dan kemudian melakukan relisting, yakni KOPI dan APEX. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )Lihat : Rifan Financindo Sumber : www.liputan6.com
0 Comments
PT Rifan Financindo - Liputan6.com, Jakarta Ekonom lembaga keuangan Goldman Sachs menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi China dari 8,2 persen menjadi 7,8 persen pada 2021. Pasalnya, China menghadapi kendala pada pembatasan konsumsi energi.
Laporan Goldman Sachs tersebut menulis, “Kendala yang relatif baru tersebut berasal dari adanya tekanan regulasi untuk memenuhi target konsumsi energi dan intensitas energi yang ramah lingkungan.” Melansir dari CNBC, Rabu (29/9/2021), Presiden China Xi Jinping mengumumkan pada September 2020 bahwa China akan mencapai puncak emisi karbon pada 2030 dan terbebas dari karbon pada 2060. Oleh karena itu, perusahaan nasional dan daerah berencana mengurangi produksi batu bara dan proses produksi karbon tinggi lainnya. Goldman melihat hal tersebut juga akan berdampak pada melambatnya penjualan properti dan aktivitas konstruksi di tengah krisis utang yang dialami oleh perusahaan real estate raksasa Evergrande China. Baca Juga :
Upaya untuk mengurangi emisi dan pasokan batu bara berdampak pada ketersediaan listrik di China. Proses produksi di berbagai pabrik, termasuk pemasok Apple dan Tesla menjadi terhenti. Goldman menjelaskan, “Upaya untuk mengurangi emisi batu bara dan pengurangan impor batu bara telah mempengaruhi pasokan listrik setidaknya pada margin sehingga berkontribusi pada kenaikan harga yang tajam.” Lebih lanjut, jumlah produksi dan dukungan fiskal yang berkurang akan membuat pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Diharapkan ekonomi China bisa bertumbuh sebesar 4,8 persen pada kuartal ketiga 2021 dibandingkan tahun lalu, serta 3,2 persen pada kuartal keempat. Sebelumnya, Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal ketiga sebesar 5,1 persen dan kuartal keempat sebesar 4,1 persen. Adanya ketidakpastian dalam perekonomian China mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di seluruh Asia Pasifik. Perusahaan pemeringkat S&P Global Ratings menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada 2021 dari 8,3 persen menjadi 8 persen. Dengan demikian, perkiraan pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik juga ikut menurun dari 7,5 persen menjadi 6,7 persen pada 2021. Lalu, perusahaan tersebut mengatakan COVID-19 melemahkan perekonomian kawasan tersebut. Namun, tingkat vaksinasi yang meningkat saat negara-negara menjadi lebih toleran terhadap COVID-19 di masa mendatang memungkinkan ekonomi dibuka secara bertahap. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : https://www.liputan6.com PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan PT Rifan Financindo Berjangka | BEI Sebut Aturan Market Maker Bakal Rampung pada Semester II 20229/27/2021 PT Rifan Financindo Berjangka - Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus menggodok aturan soal market maker atau penyedia likuiditas. Diperkirakan, aturan ini rampung pada semester II 2022.
"Saat ini masih dalam pembahasan. Rencana semester 2 tahun depan bisa selesai,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo kepada awak media, Senin (27/9/2021). Market maker adalah pihak yang mendapatkan izin dari bursa untuk selalu menyediakan kuotasi bid dan offer saham dengan kategori tertentu dalam jumlah yang memadai. Dengan aturan ini, BEI berharap dapat menambah likuiditas di pasar. “Adanya aturan ini, harapannya bisa menambah likuid pasar dan mempermudah produk-produk baru yang akan dikembangkan oleh regulator dan SRO,” kata Laksono. Ia menambahkan, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organizations (SRO) tengah memiliki prioritas lain. Namun, ia enggan menjelaskan prioritas apa yang tengah digarap OJK dan SRO hingga menunda penyelesaian aturan ini. "Karena ada prioritas-prioritas lain, baik dari OJK dan SRO. Jadi jadwalnya bergeser,” tandasnya. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) tahun depan sebesar Rp 13,5 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan target RNTH tahun ini sebesar Rp 8,5 triliun. Baca Juga :
Laksono menambahkan, target tersebut salah satunya merujuk pada situasi ekonomi yang diperkirakan membaik, usai dihantam pandemi COVID-19 sejak awal tahun lalu. Kemudian maraknya transaksi ritel serta IPO perusahaan besar, disebut akan mendongkrak target RNTH tahun depan. "Faktor-faktor yang dipertimbangkan, antara lain, economic recovery post covid in 2022. Kemudian semakin maraknya transaksi ritel, dan IPO saham-saham besar di 2022,” kata dia. Sayangnya, untuk faktor terakhir yang disebutkan, yakni sinyal IPO perusahaan besar, Laksono enggan memberi tanggapan. Hingga kini, RNTH terpantau telah melampaui target, yakni mencapai Rp 13,06 triliun. Meski begitu, Laksono mengatakan Bursa tidak ada rencana untuk merevisi target tersebut. Ia menambahkan, capaian tersebut tak lepas dari partisipasi investor ritel yang mendominasi sepanjang tahun ini. “Tidak ada revisi target. Terima kasih buat partisipasi investor retail yang kuat di 2021 ini yang menyumbang 60 persen dari nilai transaksi BEI di Januari hingga Agustus 2021," kata dia. Berdasarkan data KSEI per Agustus 2021, jumlah investor pasar modal telah mencapai 6,1 juta SID, naik 57,20 persen dibandingkan posisi per akhir 2020. Angka itu didominasi oleh investor dengan usia di bawah 30 tahun sebesar 58,82 persen. Kelompok ini mampu mencatatkan aset sebesar Rp 37 triliun. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka Sumber : liputan6.com PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan PT Rifan - Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi COVID-19, aksi merger dan akuisisi cukup ramai dilakukan perusahaan tercatat atau emiten. Di tengah sentimen aksi merger dan akuisisi tersebut, ada sejumlah hal yang perlu dicermati investor. Adapun kabar terbaru aksi korporasi merger datang dari Indosat dan Hutchison 3 Indonesia. Pemegang saham Indosat dan Hutchison 3 Indonesia yaitu Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) pada 16 September 2021. Perusahaan gabungan akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Transaksi telekomunikasi dengan nilai total hingga USD 6 miliar atau sekitar Rp 85,54 triliun (asumsi kurs Rp 14.258 per dolar AS). Selain itu, PT Global Digital Niaga atau dikenal dengan nama Blibli akan mengambilalih saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). PT Global Digital Niaga akan akuisisi saham RANC dari tujuh pihak antara lain PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, Dr David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo dan Harman Siswanto. PT Global Digital Niaga telah teken perjanjian pengikatan pembelian saham dalam PT Supra Boga Lestari Tbk dengan tujuh pihak tersebut pada 15 September 2021. Jumlah saham RANC yang akan diambilalih sebesar 797.888.628 saham atau setara 51 persen dari total modal ditempatkan dan disetor PT Supra Boga Lestari Tbk. Adapun nilai transaksi belum disebutkan dalam pengumuman tersebut. Sebelumnya ada penggabungan atau merger tiga bank syariah anak usaha BUMN antara lain BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri menjadi Bank Syariah Indonesia. Head of Equity Trading MNC Sekuritas Frankie Wijoyo Prasetyo menuturkan, tujuan utama aksi merger dan akuisisi pada masa pandemi COVID-19 untuk akselerasi pertumbuhan bisnis. Hal ini terutama di sektor perbankan dan digitalsiasi. "Sebelum pandemi masyarakat sudah mulai terbiasa untuk berbelanja secara online, dan perubahan gaya hidup ini dipercepat dengan ada pandemi,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Minggu (26/9/2021). Ia menuturkan, hal tersebut mendorong emiten juga harus mempercepat transformasi lini bisnisnya untuk mengimbangi perubahan gaya hidup masyarakat yang sudah mulai meningkat dalam belanja online dan menjalankan kegiatan bisnis dengan platform digital. Namun, Frankie mengatakan, transformasi ini tentu memerlukan biaya dan jaringan yang luas. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. "Oleh karena itu sejumlah emiten-emiten ramai-ramai mencari mitra bisnis dengan jalan kerja sama atau merger, sampai akuisisi terutama dengan perusahaan unicorn e-commerce,” kata dia. Ia mengatakan, jika tidak demikian tentu bakal ketinggalan dan kehilangan pasar. Para pesaing pun sudah gencar-gencarnya dalam melakukan transformasi bisnisnya. “Di satu sisi emiten-emiten ini bakal memiliki struktur permodalan tambahan yang jumbo dalam waktu relatif cepat, serta penambahan kapasitas dan jangkauan bisnis,” ujar dia. Ia menambahkan, di sisi perusahaan yang melakukan aksi merger ataupun akuisisi tersebut bakal merasakan hal yang sama. Frankie mengatakan, aksi merger dan akusisi ini tentu mengangkat harga-harga saham yang telah melakukan aksi ini. Ia mencontohkan, Bank Jago (ARTO) yang kurang dari setahun sahamnya naik dari level antara 2.000an, saat ini sudah bercokol di level 16.000an. Contoh lain seperti RANC yang bakal di akusisi BliBli sebesar 51 persen kepemilikan saham, kurang dari 3 bulan ini harga saham RANC terbang yang semula berada di rentang level 400-500, saat ini telah naik di atas level 2.000. Pada 20-24 September 2021, saham RANC masih mencatatkan penguatan meski tipis. Saham RANC naik 1,74 persen ke posisi Rp 2.340 per saham. "Hal sama juga terjadi dengan bank-bank mini lainnya yang terkait wacana merger ataupun akuisisi,” ujar dia. Frankie mengatakan, sebenarnya saham-saham ini naik akibat sentimen aksi merger dan akusisi, tetapi kurang didukung oleh kinerja perusahaan yang cenderung masih rendah bahkan ada yang membukukan minus laba bersih. "Investor yang membeli saham-saham ini karena memiliki ekspektasi bahwa emiten-emiten tersebut bakal memiliki pertumbuhan kinerja yang luar biasa di masa mendatang. Hanya saja harga-harga saham tersebut saat ini telah terapresiasi sangat tinggi,” ujar dia. Frankie menuturkan, hal ini cukup berisiko jika investor mulai mengkoleksi saham-saham setelah kenaikan yang tinggi ini. "Jadi disarankan memang jika investor hendak melirik saham-saham dengan wacana merger atau akusisi, bisa bersifat trading dengan jangka waktu singkat,” kata dia. Ia menambahkan, para investor juga perlu mencermati setiap berita yang ada perihal aksi merger dan akuisisi ini sehingga tidak ketinggalan momentum untuk entry. Selain itu, ia mengingatkan perlu diperhatikan untuk tidak mengkonsentrasikan seluruh dana investasi ke saham-saham yang lebih digerakan oleh sentimen. “Soalnya saham-saham ini bisa saja koreksi dalam waktu yang singkat pula. Jadi investor juga baiknya memegang saham-saham dengan kinerja dan fundamental yang stabil di mana harga sahamnya masih tergolong wajar, walau memiliki kenaikan harga saham yang lambat tetapi rendah risiko,” kata dia. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )Lihat : PT Rifan Sumber : liputan6.com PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan Rifan Financindo - Liputan6.com, Jakarta Krisis yang tengah menimpa pengembang real estate terbesar kedua di China, Evergrande diperkirakan tidak akan banyak mempengaruhi pasar saham dalam negeri. Peneliti Senior sekaligus Ekonom PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan, gejolak Evergrande akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi China lantaran sektor real estate memiliki andil cukup besar. "Efek Evergrande akan lebih banyak berdampak pada China. Tetapi karena sektor real estate meliputi 27 persen ekonomi China, maka tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi China," ujar dia dalam Webinar IGICO Class #1 bertajuk ‘Ancaman Kolapsnya Evergrande Dan Apa Pengaruhnya Terhadap Indonesia’, Kamis (23/9/2021). Jika perbankan terimbas krisis Evergrande, Poltak menilai dampaknya akan lebih besar lagi untuk ekonomi China. Baru-baru ini, Bank sentral China, The People's Bank of China dikabarkan melakukan injeksi likuiditas senilai USS 18,6 miliar atau sekitar Rp 264 triliun ke sistem perbankan lewat reverse repurchase agreements. Hal itu dilakukan untuk menekan kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis Evergrande Group. Aksi ini disebut menjadi sentimen positif, apalagi unit bisnis properti Evergrande juga berencana membayar bunga utang yang jatuh tempo Kamis ini. "Bila perbankan China ikut terpengaruh, maka efeknya akan menjadi lebih besar lagi terhadap ekonomi China," kata Poltak. Baca Juga :
Pembayaran bunga pada Kamis, 23 September 2021 bisa ditangguhkan Evergrande adalah bersifat onshore. Sementara untuk bunga offshore belum ada kejelasan. "Sampai dengan akhir 2021 ini, Evergrande masih memiliki kewajiban membayar bunga sebesar ekuivalen USD 669 juta,” ujar dia. Senada, Founder Sahamology, Luqman El Hakiem menilai, pergerakan pasar tanah air lebih banyak digerakkan oleh investor lokal yang tak terlalu sensitif terhadap isu global. "Kami melihat kasus Evergrande lebih ke arah ‘political move’ dari Xi Jinping (Presiden China) untuk control the nation. Yakni mendorong agenda reformasi sosialisme setelah tech crackdown untuk redistribution of wealth," paparnya. "Ini seperti War of Greed versus Power antara kelompok kapitalis versus penguasa China,” imbuh Lukman. Di sisi lain, transparansi The Fed mengenai pengendalian inflasi, kejelasan pekerja, tapering dan kenaikan suku bunga, dinilai dapat membuat market cukup stabil. Menurut dia, yang menjadi perhatian saat ini adalah stabilitas kinerja dari perusahaan pasca mencatatkan kinerja yang membaik di kuartal II 2021. "Yang jadi concern saat ini adalah growth dari perusahaan, apakah akan bisa sustaninable setelah post best result di kuartal II 2021,” kata dia. Untuk pasar lokal, lanjutnya, isu yang saat ini mendominasi adalah terkait vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Sampai akhir tahun, Lukman memproyekskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mendekati level 6.300-6.400 (best scenario) dengan stretching mendekati level 6.500-6.600. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )Lihat : Rifan Financindo Sumber : www.liputan6.com PT Rifan Financindo - Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT MD Global Investments, Manoj Dhamoo Punjabi membeli saham PT MD Pictures Tbk (FILM) senilai Rp 288,8 miliar. Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa, pembelian tersebut berlangsung tiga kali sepanjang September 2021. Rinciannya, pada 17 September dilakukan pembelian 271.711.950 lembar saham FILM dengan harga 368 per lembar, atau total senilai Rp 99,99 miliar. Kemudian pada 20 September sebanyak 277.750.000 dengan harga Rp 360 per lembar saham, atau Rp 99,99 miliar. Serta pada 21 September sebanyak 250.000.000 saham dengan harga Rp 356 per lembarnya, atau senilai Rp 89 miliar. "Tujuan investasi untuk internal restructuring, dan status kepemilikan saham langsung,” ujar Manoj, ditulis Kamis (23/9/2021). Baca Juga :
Dengan transaksi tersebut, Manoj Punjabi yang juga direktur utama PT MD Pictures Tbk kini memegang 12,38 persen saham Perseroan dengan jumlah 1.177,261,950 lembar saham, dari sebelumnya yang hanya 3,97 persen atau 377.800.000 lembar saham. Pada perdagangan Kamis, 23 September 2021, saham FILM naik 1,72 persen ke posisi Rp 354 per saham. Saham FILM dibuka stagnan Rp 348. Total frekuensi perdagangan 229 kali. Total volume perdagangan 10.771. Nilai transaksi Rp 378,4 juta. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber :www.liputan6.com PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan PT Rifan Financindo Berjangka - Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam perbuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh tenaga kesehatan (nakes) di Papua. Hal ini bermula saat diserangnya TNI-Polri hingga membakar sejumlah fasilitas umum, seperti SD dan puskesmas, di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. "Saya perlu sampaikan bahwa pemerintah khususnya Kemenkes mengucapkan turut berduka cita yang mendalam dengan sangat menyesalkan peristiwa kekerasan oleh KKB/kelompok kriminal bersenjata di Papua sehingga mengakibatkan salah satu tenaga kesehatan kami gugur dalam melaksanakan tugas mulianya," ujarnya dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Senin (20/9/2021). Pria yang akrab disapa BGS itu menegaskan bahwa tenaga kesehatan diterjunkan ke seluruh pelosok Indonesia demi mengemban tugas mulai. "Padahal perlu diketahui semua tenaga kesehatan memang sengaja dikirimkan ke seluruh pelosok Indonesia terutama untuk berperang melawan musuh yang sudah membunuh lebih dari 4 juta manusia," terangnya. Baca Juga :
Dirinya meminta agar keamanan dan kenyamanan bagi petugas kesehatan saat bekerja bisa tetap dijaga. "Kami sangat berharap bahwa kita bisa menjaga keamanan dan kenyamanan kerja dari seluruh tenaga kesehatan karena tugas mereka yang berat dan mulia di seluruh pelosok Indonesia," tambahnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan PT Rifan - Jakarta Singapura mulai melakukan pelonggaran bagi para turis, termasuk turis yang datang dari Indonesia. Sebelumnya, Singapura melarang turis yang punya riwayat perjalanan ke Indonesia untuk transit di negara tetangga itu Namun, seiring membaiknya situasi COVID-19 di Indonesia, para turis tersebut dapat transit di Singapura mulai 22 September 2021 pukul 23.59. Mengutip The Straits Times, Sabtu (18/9/2021) Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, turis yang punya riwayat perjalanan dari Indonesia dan singgah di Singapura wajib menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) COVID-19. Kementerian Kesehatan Singapura memiliki empat kategori untuk menetapkan negara mana saja yang diperbolehkan transit. Negara yang dianggap paling rendah risiko infeksi COVID-19 dikelompokkan dalam Kategori I, sementara untuk negara-negara dengan risiko tertinggi dikelompokkan dalam Kategori IV. Polandia dan Arab Saudi akan ditambahkan ke Kategori II mulai 22 September pukul 23.59. Disusul negara lain yaitu Australia, Brunei, Kanada, Jerman, Selandia Baru, dan Republik Korea. Pelancong yang berangkat dari negara-negara dalam kategori ini harus mengikuti tes PCR pra-keberangkatan dalam waktu 48 jam atau dua hari setelah penerbangan dan diwajibkan tes PCR lagi pada saat kedatangan. Baca Juga :
Para turis ini akan menjalani karantina selama tujuh hari di fasilitas khusus atau di rumah. Mereka akan di tes swab COVID-19 terakhir pada hari terakhir karantina. Wisatawan dari Hong Kong, Makau, China daratan, dan Taiwan hanya perlu menjalani tes PCR pada saat kedatangan dan bebas bergerak jika hasilnya negatif. Republik Ceko, Bulgaria, Prancis, Latvia, Portugal, dan Spanyol ditambahkan ke daftar negara Kategori III. Mulai pukul 23.59 pada 22 September, pelancong yang divaksinasi penuh dari negara-negara ini dapat mengajukan permohonan untuk tidak menggunakan fasilitas SHN (stay-home notice) khusus dan dapat melakukan isolasi di rumah atau akomodasi lain yang sesuai. Kemudian, permohonan untuk keluar dari fasilitas SHN akan dipertimbangkan jika pelancong yang divaksinasi telah memenuhi kriteria seperti tinggal di negara masing-masing selama 21 hari terakhir sebelum kedatangan di Singapura, dan menempati tempat tinggal masing-masing. Selanjutnya, negara lain yang sudah masuk Kategori III adalah Austria, Belgia, Jepang dan Swiss. Wisatawan dari negara-negara dalam kategori ini harus mengikuti total enam tes swab COVID-19. "Seiring dengan perkembangan situasi global, kami akan terus menyesuaikan langkah-langkah perbatasan kami seiring dengan peta jalan kami untuk menjadi negara yang tangguh COVID-19," kata Depkes. Sekedar informasi, bagi warga negara Singapura dan penduduk tetap, kegiatan pembatasan aktivitas harus melalui aplikasi dan dilakukan tiga hari sebelum kedatangan melalui situs web SafeTravel. Pelancong yang tidak divaksinasi masih akan diminta untuk menjalani SHN 14 hari di fasilitas khusus.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan Rifan Financindo - Jakarta Neraca dagang Indonesia surplus US$ 4,74 miliar pada Agustus 2021. Hal ini menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia karena merupakan surplus tertinggi sejak 2006.Kinerja neraca dagang ini ditopang oleh kinerja ekspor Indonesia yang juga menembus rekor. Ekspor Indonesia pada Agustus 2021 tercatat US$ 21,42 miliar tertinggi sejak 2011. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, kinerja ekspor Indonesia ditopang oleh kenaikan baik dari sisi harga maupun volume. "Ini kalau kita lihat, dari sisi volume dan harga keduanya mengalami kenaikan. Jadi kenaikan ekspor besar, karena kenaikan harga dan juga karena kenaikan volume," katanya dalam konferensi pers, Rabu (15/9/2021). Baca Juga :
Dia mengatakan, peningkatan ekspor tersebut terutama ditopang oleh komoditas minyak sawit dan batu bara. "Kalau dilihat dari komoditasnya, yang tinggi itu adalah komoditas minyak sawit dan batu bara, yang juga harganya secara internasional mengalami peningkatan," katanya. Patut diketahui, ekspor Indonesia sebesar US$ 21,42 miliar ini tumbuh 20,95% dibanding Juli 2021. Ekspor ini tumbuh 64,10% jika dibanding Agustus 2020. Menurut sektornya, sektor pertambangan dan lainnya menyumbang US$ 3,64 miliar atau tumbuh 27,23% dibanding Juli 2021 dan tumbuh sebanyak 162,89% dibanding Agustus 2020. "Kalau kita lihat komoditasnya, yang tumbuh secara bulanan cukup tinggi adalah batu bara. Batu bara itu tumbuh 22,01%, kemudian bijih tembaga juga tumbuh 42,28% dan juga liknit tumbuhnya sebesar 38,54%," katanya.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo -Jakarta Industri rantai pasok saat ini mengalami tekanan cukup berat. Pengiriman barang-barang mengalami masalah. Salah satunya dirasakan oleh Jared Chaitowitz pengusaha sepeda sewaan di Cape Town, Afrika Selatan. Dia memiliki armada sekitar 300 sepeda sewaan di ibu kota Afrika Selatan itu. Selama ini Jared mendapatkan pasokan suku cadang yang stabil, mulai dari pedal hingga bel, untuk membuatnya tetap berjalan. Tapi pasokan-pasokan itu bermasalah saat ini dan membuatnya stres. "Orang yang memasok ban yang kami gunakan saja, awal tahun ini telah memberi kami masa tunggu lebih panjang. Dari awalnya 10 menjadi 12 bulan untuk ban baru. Sudah stres saya menghadapi ini," kata Jared dilansir dari BBC, Selasa (14/9/2021). Kekurangan dan kelangkaan kontainer telah membuat pedagang grosir kesulitan mengirimkan barangnya. Padahal, saat ini peningkatan permintaan mulai melejit, untuk sepeda dan berbagai komponennya misalnya. Jared menghadapi berbagai tantangan untuk menjaga bisnisnya tetap beroperasi. Selain ban yang terhambat, saat ini dia juga menunggu sebuah kontainer dengan 50 sepeda baru dari Prancis untuk ekspansi bisnisnya. Meskipun dia mengatakan dia tidak tahu kapan itu akan benar-benar tiba. Baca Juga :
Jared juga bercerita, dia harus kehilangan orderan karena kurangnya suku cadang dan komponen yang tak kunjung datang. Bulan yang lalu, sebuah bisnis lokal memintanya untuk memperbaiki beberapa sepeda yang akan disumbangkan untuk amal. Sayangnya, pekerjaan itu ditunda karena Jared tidak bisa mendapatkan komponen yang dia butuhkan. Dia bercerita memang bisa saja mengambil suku cadang dari toko-toko sepeda lokal. Bahkan, sering kali, mereka memberi harga cukup murah. Tapi masalahnya toko sepeda lokal kurang ideal dari sisi kualitas dan kuantitas produknya. Jared tidak sendirian, banyak bisnis di seluruh dunia menghadapi pusing tujuh keliling gegara urusan logistik akhir-akhir ini. Saat ini, ratusan kapal kontainer mengantre untuk mendapatkan akses ke pelabuhan yang kelebihan muatan, sebagian besar di AS dan China. Selain itu, di Eropa dan AS, telah terjadi kekurangan pengemudi truk yang membuat barang apapun sulit untuk dipindahkan. Apalagi untuk memindahkan peti kemas setelah tiba di pelabuhan. Sudah menjadi hal yang umum saat ini bila mendengar cerita tentang kontainer yang dibiarkan menganggur di dermaga selama berbulan-bulan. Plus, harga untuk kontainer yang meroket gila-gilaan. Mengirim satu kontainer 40 kaki dari Asia ke Eropa saja membutuhkan biaya lebih dari 10 kali lipat harga tahun lalu. Baru-baru ini, beberapa perusahaan besar bahkan telah memutuskan untuk membeli peti kemas dan mencarter kapal mereka sendiri secara mandiri sebagai tanggapan atas sulitnya mengirim barang. Di antaranya, ada raksasa AS Walmart dan Home Depot, dan merek furnitur Swedia Ikea. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan |
Archives
September 2021
Categories |