Rifan Financindo Pekanbaru - Harga Minyak Brent cenderung stabil di atas harga $60 per barel pada sesi perdagangan sesi Asia hari Selasa pagi ini (31/Oktober), atau tepatnya pada $60.89, mendekati level tertinggi sejak Juli 2015. West Texas Intermediate (WTI) juga mengambang di kisaran $54.05 per barel; sedikit di bawah harga penutupan kemarin, tetapi masih dekat level tertinggi sejak Februari 2017. Upaya OPEC dan negara produsen minyak lainnya, termasuk Rusia, untuk mengendalikan output, dinilai berhasil. Namun demikian, sejumlah perkembangan masih diamati oleh pasar. Jelang Temu OPEC Di WinaSebagaimana diketahui, pakta pemangkasan output sebesar 1.8 juta barel per hari (bph) yang digawangi oleh OPEC dan beberapa negara produsen minyak Non-OPEC telah diberlakukan mulai Januari 2017 dan akan terus berlangsung hingga Maret 2018. Namun, setelah melihat lambatnya penyusutan inventories global serta sulitnya kenaikan harga minyak, Arab Saudi dan Rusia telah menyuarakan persetujuan mereka untuk memperluas cakupan pakta tersebut. Diantara opsi yang didiskusikan adalah memperpanjang masa pemberlakuan, meningkatkan besaran pemangkasan, serta menerapkan batasan kuota juga atas negara-negara OPEC yang sebelumnya dikecualikan dari kesepakatan. OPEC dijadwalkan menggelar pertemuan resmi di kantor pusat Wina, Austria, pada 30 November mendatang, dan diperkirakan diskusi mengenai perluasan kesepakatan pemangkasan output termasuk dalam agenda. Kesenjangan Harga Brent Dan WTI"(Harga) Minyak naik lagi karena pasar dan sentimen bergerak sejalan keinginan OPEC," ujar Greg McKenna, Pimpinan Strategi Pasar di AxiTrader, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Namun, meski sentimen pasar saat ini optimis, sejumlah analis memperingkatkan adanya faktor-faktor yang dapat membatasi pergerakan naik harga minyak ke depan. Salah satunya, Shane Chanel dari ASR Wealth Advisers, mengatakan, "Output Shale AS dapat membatasi harga dalam jangka menengah hingga panjang." Buktinya dapat dilihat pada selisih harga antara WTI (jenis Minyak yang diproduksi di AS) dan Brent sebesar lebih dari $6 per barel, yang merupakan akibat dari kenaikan produksi minyak mentah AS sebesar nyaris 13 persen sejak pertengahan tahun 2016. Selain itu, belum semua negara anggota OPEC mengikuti kesepakatan pemangkasan output, sehingga sebagian pihak menilai aplikasinya belum optimal dalam menyusutkan limpahan surplus minyak global. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
0 Comments
PT Rifan Financindo Pekanbaru - Depok Polresta Depok masih menyelidiki penyebaran video mesum yang dikait-kaitkan dengan HA, salah satu alumnus Universitas Indonesia (UI). Saat ini polisi masih menelusuri seorang saksi lain terkait kasus tersebut. "Dari hasil pemeriksaan F dan HA, kami akan mencari seorang saksi lagi," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana kepada detikcom, Senin (30/10/2017). Putu enggan memberikan informasi lebih detail soal saksi yang dimaksud. Tapi saksi ini cukup signifikan. "Saksi ini agak penting," imbuhnya. Di samping itu, penyidik Satreskrim Polresta Depok masih akan mendalami beberapa bukti tambahan terkait peristiwa ini. Sebelumnya, Putu mengatakan pihaknya telah menerima bukti-bukti dari F dan HA dalam pemeriksaan pada Jumat (27/10) malam lalu. Pada pemeriksaan tersebut, Farhan dan HA sama-sama membantah keterkaitannya dengan pemeran video mesum tersebut. Mereka juga memperlihatkan sejumlah ciri-ciri fisik kepada dokter Polresta Depok untuk mematahkan dugaan tersebut. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : New Detik Baca Juga Di :
Rifanfinancindo Pekanbaru - Dolar AS mengambil jeda dari relinya yang sudah berlangsung sejak tiga pekan terakhir, dimana yang terbaru adalah karena perkembangan reformasi pajak AS, yang cetak biru anggarannya sudah ditandatangani oleh Senat. Di samping itu, santernya spekulasi bahwa Presiden Trump akan menunjuk sosok yang berpandangan hawkish untuk mengetuai The Fed, turut menjadi alasan bagi penguatan Dolar.
Indeks Dolar, yang mengukur penguatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, tergelincir 0.2 persen ke angka 93.570, menjauh dari level tinggi dua minggu di angka 94.017 yang tercapai pada hari Senin. USD/JPY mengendur 0.2 persen ke angka 113.54, bertambah rendah dari posisi pada hari Rabu kemarin di level tinggi tiga bulan pada level 114.25. Mundurnya yield obligasi 10 tahunan AS dari level tingginya baru-baru ini, menjegal momentum yang sudah dikumpulkan oleh Dolar AS, kata Satoshi Okagawa analis pasar senior di Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura. Jika Taylor Tak Terpilih"Apabila Taylor terpilih (sebagai Ketua baru The Fed) dan yield obligasi AS naik ke atas level 2.5 persen, Dolar kemungkinan akan merangkak ke atas level 115 yen," kata Okagawa kepada Reuters. Namun, jika ternyata nanti Trump memilih figur yang tak se-hawkish John Taylor, maka Dolar kemungkinan akan menemui kesulitan untuk mencapai level tersebut. Dolar AS sudah merosot sejak sesi perdagangan kemarin malam, setelah data ekonomi AS dirilis. Jeda reli Dolar terjadi meskipun data Penjualan Rumah Baru AS mencapai level tinggi 10 tahun. Diimbangi dengan bullish Pound setelah laporan mengenai pertumbuhan ekonomi Inggris. GBP/USD diperdagangkan pada harga 1.3270 saat berita ini ditulis pada hari Kamis (26/Okt) siang, masih mempertahankan level tinggi sore kemarin. Departemen perdagangan AS mengumumkan bahwa data Existing Home Sales naik 18.9 persen pada bulan September. Padahal, ekspektasinya adalah penurun 0.9 persen. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
PT Rifan Financindo Pekanbaru - Bank Sentral Kanada, BoC mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1 persen, sesuai ekspektasi pada saat merilis kebijakan moneter pada hari Rabu (25/10), sembari mengatakan meskipun saat ini stimulus kurang dibutuhkan namun tetap harus berhati-hati mengingat resiko ketidak-pastian yang bakal dihadapi di masa depan.
Dalam sebuah pernyataan bernada dovish, Bank of Canada menekankan adanya “Ketidakpastian Substansial” terkait re-negosiasi NAFTA. Bank Sentral mengatakan bahwa perekonomian berjalan dengan baik, namun masih terlihat kendur pada pasar tenaga kerja. “Kebijakan moneter yang bersifat ‘less stimulus’ mungkin akan tetap dibutuhkan sepanjang waktu, namun dewan Bank Sentral akan berhati hati melakukan penyesesuaian di masa mendatang”, demikian penggalan statment BoC. Pasar Tenaga Kerja Kanada Belum Membaik Bank Sentral Kanada mengatakan bahwa masih terdapat tanda tanda kemunduran pada sektor tenaga kerja Kananda, kendati ada kenaikan jumlah lapangan kerja yang kokoh dalam setahun terakhir, meskipun pertumbuhan upah meningkat bila kekurangan pekerjaan semakin meluas. Berbagai macam ukuran mengenai pertumbuhan upah tetap berada dibawah rata rata secara historis, sementara itu rata rata jam kerja masih berada dibawah trend, dalam sebuah laporan kebijakan moneter Bank of Canada pada hari Rabu. Bank of Canada juga mengeksplorasi beberapa penjelasan potensial terkait mengapa trend inflasi tetap lemah dalam beberapa tahun terakhir, menjadi sebuah fenomena yang kerap membingungkan bank sentral termasuk Federal Reserve AS yang saat ini masih berjuang mendongkrak ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
Bank Sentral Kanada, BoC mempertahankan suku bunga acuan sebesar 1 persen, sesuai ekspektasi pada saat merilis kebijakan moneter pada hari Rabu (25/10), sembari mengatakan meskipun saat ini stimulus kurang dibutuhkan namun tetap harus berhati-hati mengingat resiko ketidak-pastian yang bakal dihadapi di masa depan.
Dalam sebuah pernyataan bernada dovish, Bank of Canada menekankan adanya “Ketidakpastian Substansial” terkait re-negosiasi NAFTA. Bank Sentral mengatakan bahwa perekonomian berjalan dengan baik, namun masih terlihat kendur pada pasar tenaga kerja. “Kebijakan moneter yang bersifat ‘less stimulus’ mungkin akan tetap dibutuhkan sepanjang waktu, namun dewan Bank Sentral akan berhati hati melakukan penyesesuaian di masa mendatang”, demikian penggalan statment BoC. Pasar Tenaga Kerja Kanada Belum Membaik Bank Sentral Kanada mengatakan bahwa masih terdapat tanda tanda kemunduran pada sektor tenaga kerja Kananda, kendati ada kenaikan jumlah lapangan kerja yang kokoh dalam setahun terakhir, meskipun pertumbuhan upah meningkat bila kekurangan pekerjaan semakin meluas. Berbagai macam ukuran mengenai pertumbuhan upah tetap berada dibawah rata rata secara historis, sementara itu rata rata jam kerja masih berada dibawah trend, dalam sebuah laporan kebijakan moneter Bank of Canada pada hari Rabu. Bank of Canada juga mengeksplorasi beberapa penjelasan potensial terkait mengapa trend inflasi tetap lemah dalam beberapa tahun terakhir, menjadi sebuah fenomena yang kerap membingungkan bank sentral termasuk Federal Reserve AS yang saat ini masih berjuang mendongkrak Rifan Financindo Pekanbaru - Memasuki sesi Eropa pada hari Selasa (24/Okt) sore ini, Dolar AS mulai menunjukkan perlawanan dengan menggulingkan mata-mata uang mayor lainnya, setelah sempat goyah pada sesi sebelumnya akibat pernyataan Presiden Trump tentang perkembangan pemilihan Ketua The Fed.
"Ini adalah pertanyaan terbesar bagi pasar. Sebagian masih sibuk berspekulasi, sebagian lainnya memilih untuk mengambil posisi trading forex." kata Bart Wakabayashi, Manajer Cabang untuk State Street Bank Di Tokyo. "Akan tetapi, rumor yang ada telah memicu aksi selling dan buying, dalam persepsi, siapa yang akan lebih dovish ataupun lebih hawkish," Melemah pagi tadi, USD/JPY akhirnya menunjukkan kenaikan hingga 0.3 persen dan tinggal sedikit lagi untuk mencapai level tinggi tiga bulan yang tercapai pada hari Senin kemarin setelah kemenangan PM Shinzo Abe dalam pemilu Jepang. Meski demikian, Reuters melaporkan bahwa sebagian besar mata uang Asia lainnya selain Yen, tampak sedikit menguat terhadap Dolar AS. Dolar Singapura memimpin penguatan terhadap Dolar AS, dengan diperdagangkan pada harga 1.359 dari sebelumnya di angka 1.3618. Poundsterling Menurun Setelah Cunliffe BoE Komentari Pertumbuhan InggrisGBP/USD adalah pasangan mata uang berikutnya yang terbabat oleh penguatan Dolar. Pasangan yang disebut dengan julukan Cable itu harus menurun ke angka 1.3177 dari sebelumnya di level 1.32115. Penyebab utamanya adalah peringatan dari Deputi Gubernur BoE, Jon Cunliffe, yang memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris yang lemah merupakan pertanyaan besar bagi kebijakan kenaikan suku bunga BoE. Saat ini, pasar masih kuat memperkirakan bahwa bank sentral Inggris tersebut akan menaikkan suku bunganya bulan depan. Di sisi lain, pair forex dengan performa paling mengenaskan minggu ini adalah NZD/USD. Kiwi--sebutan untuk Dolar New Zealand-mendapat pukulan bertubi-tubi hingga turun 5 persen, begitu Perdana Menteri New Zealand terpilih. Hari ini, NZD/USD kembali terjun sehubungan dengan penandatangan kesepakatan koalisi antara Partai Buruh dengan Partai New Zealand First. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
Rifanfinancindo Pekanbaru - Kabupaten Sukabumi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi mengamankan delapan orang tenaga kerja asing (TKA) asal China diduga ilegal pada Senin (23/10). Namun dua TKA berhasil kabur memanfaatkan kelengahan petugas. Keduanya saat ini diburu aparat Imigrasi Sukabumi. Sekretaris Disnakertrans Ali Iskandar menjelaskan dua pekerja asing itu melarikan diri saat petugas Disnakertrans dan Satpol PP menggerebek bedeng tempat mereka tinggal. Bedeng tersebut berada di sekitar area tambang emas tradisional, Kampung Cimelati, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. "Kita kecolongan. Ketika rombongan kami tiba, dua TKA buru-buru pergi. Karena situasi saat itu kita baru saja datang jadi belum sampai identifikasi lebih jauh. Keduanya saat ini dalam pengejaran pihak Imigrasi," ucap Ali di ruang kerjanya, Jalan Palabuhan II Sukabumi, Selasa (24/10/2017). Ali mengatakan hasil pemantauan dan identifikasi awal ada tujuh TKA yang termonitor pihak Disnakertrans. Sewaktu mendatangi lokasi tambang ternyata ada delapan TKA. Tercatat tujuh TKA asal China yang diketahui identitasnya yaitu Fang Xian, Wu Yunfu, Yan JianHan, Lu Jiun, Ke Jianyong, Yang Fei Jiangsu dan Chen Caiying. "Informasinya mereka bekerja di tambang emas PT Logam Mulia. Saat kita ke sana, mereka tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen paspor, visa serta IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing)," tutur Ali. Menurut Ali, para pekerja asing itu bekerja di penambangan emas yang merupakan lahan perkebunan teh. Lahan tersebut saat ini dikelola oleh Koperasi Kantor Tambang Rakyat Sukabumi (KTRS). Soal aktivitas tambang itu memiliki izin atau tidak, Ali menyebut bukan kewenangannya berbicara. Namun, dia menegaskan, pihaknya melaksanakan penegakan hukum sesuai Pasal 42 UU Nomor13 Tahun 2003 tentang Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Lokal, serta Permenaker Nomor 35 Tahun 2015 tentang Tata Cara Mempekerjakan TKA dan Perda Nomor 13 Tahun 2014 tentang Retribusi Perpanjangan IMTA. "Aturan itu menjadi dasar Disnakertrans dan Satpol PP melakukan pengawasan," ujar Ali. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : news.detik Baca Juga Di :
PT Rifan Financindo Pekanbaru - Dolar AS melejit terhadap Yen di Jumat (20/Okt) siang ini seiring dengan meningkatnya optimisme pasar terhadap prospek reformasi pajak (tax reform) AS. Senat AS telah menyetujui anggaran bernilai triliunan Dolar yang diajukan Trump untuk agenda reformasi pajaknya. usdjpy Langkah Awal Tercapai Trump menyebut keputusan itu sebagai "langkah awal terhadap pemotongan pajak secara masif", sebuah langkah simbolis yang menunjukkan bahwa Republikan akan menulis ulang kode pajak AS meski tanpa satupun suara dari Demokrat. Kamis malam waktu AS, hasil pemungutan suara di Senat menunjukkan perolehan 51:49 untuk meloloskan cetak biru anggaran belanja bernilai triliunan Dolar untuk dipergunakan sepanjang masa jabatan Trump. Rand Paul tercatat sebagai satu-satunya senator yang menolak cetak biru tersebut. Akibat perkembangan ini, USD/JPY melejit dari 112.745 ke angka 113.178. Level ini merupakan yang terkuat sejak tanggal 6 Oktober. "Masih banyak sekali ketidakpastian yang mengiringi reformasi pajak termasuk timing dan jenis reformasi seperti apa pastinya, tetapi hal ini memang merupakan sedikit kemajuan daripada sebelumnya," kata Peter Dragicevich, kepala forex di Nomura, Singapura yang dikutip oleh Reuters, merujuk pada cetak biru persetujuan anggaran oleh Senat tersebut. Dalam jangka pendek, Dolar AS akan menguat terhadap Yen. Dragicevich melanjutkan, penguatan USD/JPY juga didukung oleh diferensiasi yield obligasi AS dan Jepang menjelang Pemilu Jepang pada hari Minggu mendatang. Pemilu Jepang sendiri diperkirakan luas tidak akan memberi hasil yang mengejutkan. Koalisi PM Shinzo Abe banyak diperkirakan akan meraih dua pertiga suara mayoritas. ( Mbs-rifan financindo berjangka )Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
Rifan Financindo Pekanbaru - Penjualan Ritel Inggris untuk bulan September di luar perkiraan mengalami perlambatan daripada bulan sebelumnya. Hal ini diduga kuat merupakan imbas dari tingginya kenaikan inflasi Inggris yang mencekik daya beli konsumen.
Kamis (19/Okt) sore ini, ONS melaporkan bahwa Penjualan Ritel di Inggris hanya naik 1.2 persen pada bulan September, dari bulan yang sama di tahun 2016 (YoY). Sangat jauh berbalik dibandingkan dengan Agustus lalu, yakni dari 2.3 persen. Padahal ekspektasinya akan stagnan pada level pertumbuhan yang sama dengan bulan Agustus. Dalam basis MoM, Penjualan Ritel Inggris merosot sebanyak 0.8 persen. Penjualan barang-barang di departemen store mengalami tekanan paling parah, disusul kemudian penjualan makanan. Dilihat secara keseluruhan dalam kuartal ketiga (QoQ), Penjualan Ritel meningkat 1.5 persen dari periode yang sama pada tahun 2016. Tidak Ada Event Yang Memaksa Orang Untuk Berbelanja"Keleluasaan belanja para konsumen menjadi sangat tertekan dan lebih sepi pada bulan September, terutama karena tidak ada event yang memaksa mereka untuk 'membuka dompet'," kata Keith Richardosn, Direktur Manager Sektor Ritel di Lloyds Bank Commercial Banking. Menyusul laporan tersebut, Poundsterling jeblok ke level rendah harian, dengan GBP/USD yang diperdagangkan pada kisaran 1.3157 sore ini, turun 0.42 persen dari angka sebelumnya. Sedangkan EUR/GBP meningkat sebanyak 0.53 persen ke angka 0.8973 dari sebelumnya di angka 0.8940. Kenaikan inflasi Inggris lebih disebabkan oleh melemahnya Pound pasca Brexit tahun lalu. Sayangnya, kenaikan inflasi tersebut tak disertai dengan kenaikan gaji pegawai, sehingga masyarakat mengalami penurunan daya beli dan berujung pada melemahnya Penjualan Ritel. Bank Sentral Inggris dan sebagian besar ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi Inggris akan mencapai 0.3 persen saja. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
Rifanfinancindo Pekanbaru - Kiev Sebuah mobil tiba-tiba menabrak para pejalan kaki di kota Kharkiv, Ukraina. Akibatnya, lima orang tewas dalam insiden itu. Pelaku penabrakan yang berjenis kelamin perempuan telah ditahan kepolisian setempat.
Dituturkan Kepolisian Kharkiv, seperti dilansir AFP, Kamis (19/10/2017), enam orang juga mengalami luka-luka dalam insiden ini. Dua korban luka di antaranya, yang berjenis kelamin perempuan, dilaporkan dalam kondisi sangat serius. Dalam insiden ini, sebuah mobil jenis SUV warna hitam menabrak para pejalan kaki yang ada di trotoar. Sejumlah foto yang ditampilkan media-media lokal Ukraina menunjukkan puing dari mobil SUV itu bertebaran di trotoar. Seorang wanita yang mengemudikan mobil SUV itu telah ditahan polisi setempat. Identitas wanita itu tidak dirilis ke publik. Disebutkan polisi setempat bahwa wanita itu diselidiki atas sejumlah dakwaan pidana, termasuk pelanggaran keselamatan mengemudi, dalam insiden ini. Wanita itu terancam hukuman maksimum 10 tahun penjara terkait insiden ini. Tidak diketahui pasti apakah insiden ini disengaja atau tidak. Namun kepolisian setempat telah mengesampingkan keterkaitan terorisme dalam insiden ini. Kota Kharkiv diketahui berjarak 300 kilometer dari zona konflik di Ukraina Timur. Pertempuran sengit antara tentara pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dalam beberapa tahun terakhir. Selama ini kota Kharkiv yang dihuni 1,4 juta orang ini, menghindari untuk tidak terseret konflik dan tetap berada di bawah kendali pemerintah Ukraina. ( Mbs-rifan financindo berjangka )Lihat : Rifanfinancindo Sumber : news.detik Baca Juga Di :
|
Archives
September 2021
Categories |