RIFAN FINANCINDO PEKANBARU - Perdagangan Forex di sesi Eropa, Kamis (14/Des) sore ini dipenuhi dengan berbagai rilis data dan pengumuman kebijakan moneter dari tiga wilayah mata uang mayor: Swiss, Zona Euro, dan Inggris. Berikut ini ringkasan pergerakan Franc Swiss (CHF), Euro, dan Poundsterling, setelah laporan indikator ekonomi dan menjelang kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) malam nanti.
SNB mempertahankan suku bunga acuan tiga-bulanannya di rentang minus 1.25 persen sampai dengan minus 0.25 persen sesuai dengan ekspektasi para analis. Menurut pernyataan pasca rapat yang disampaikan oleh Gubernur Thomas Jordan, tekanan inflasi jangka panjang di Swiss tidak mengalami peningkatan, sehingga ekspansi kebijakan moneter longgar SNB saat ini masih sesuai untuk mendukung pemulihan dan stabilitas harga. Jordan mengatakan, terlalu dini untuk membicarakan normalisasi kebijakan moneter bulan ini. Depresiasi Franc Swiss menunjukkan bahwa Safe Haven masih sedikit kurang diminati dan perkembangan mata uang Swiss pun terbilang masih rapuh.
Zona Euro mengakhiri tahun 2017 ini dengan catatan rekor PMI Manufaktur yang mengesankan. Flash PMI Manufaktur Zona Euro versi Markit mencapai level tinggi 60.6 pada bulan Desember. Selain itu, aktivitas sektor jasa atau PMI Jasa Zona Euro juga menunjukkan kenaikan ke angka 56.5 pada bulan Desember, tertinggi dalam 80 bulan terakhir. Menurut Chris Williamson, Kepala Ekonomi Bisnis di Markit, perekonomian Zona Euro sedang dalam momentum peningkatan yang sangat baik. Data PMI memberikan sinyal akan peningkatan GDP Zona Euro sebanyak 0.8 persen di kuartal terakhir tahun ini. Prancis, menjadi negara yang menunjukkan perbaikan ekonomi yang besar. Sebagai negara ekonomi terbesar kedua di Zona Euro setelah Jerman, Prancis berhasil membalikkan kontraksi ekonomi menuju ekspansi. Baca Juga :
Penjualan barang-barang elektronik untuk rumah tangga menjadi kontributor pertumbuhan penjualan ritel yang tertinggi. Hal ini terjadi menyusul aktivitas Black Friday yang digelar setiap akhir bulan November. Baca Juga :
Menurut Ruth Gregory, ekonom di Capital Economics, kenaikan angka Penjualan Ritel Inggris menunjukkan bahwa diskon besar-besaran yang diadakan saat Black Friday memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap belanja masyarakat Inggris di bulan tersebut. GBP/USD yang sempat menunjukkan lonjakan beberapa saat setelah Penjualan Ritel Inggris diumumkan, kembali melorot menjelang kebijakan moneter BoE sore ini. GBP/USD diperdagangkan di posisi 1.3435 saat berita ini ditulis pukul 17:40 WIB, setelah sempat menjulang ke kisaran 1.3455. Bank Sentral Inggris (BoE) diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunganya lagi setidaknya hingga tahun 2018, dengan perkiraan tambahan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Akan tetapi, apabila ada revisi kebijakan yang mengejutkan dari BoE, maka GBP/USD akan menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, kata analis Emre Kara yang dikutip dari Investing.com hari ini. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |