Rifan Pekanbaru - Bank Sentral Australia (RBA) tidak mengubah tingkat suku bunganya di hari Selasa (07/Mar) ini. Kebijakan tersebut menunjukkan minimnya kebutuhan Australia akan stimulus untuk membantu perekonomian setelah rebound terakhir yang trejadi dalam pertumbuhan. Meski demikian, RBA masih memusatkan perhatiannya pada masalah kenaikan harga rumah.
RBA mempertahankan suku bunga di kisaran 1.50 persen, level rendah yang sudah banyak diperkirakan oleh para analis. Rate tersebut dipertahankan sejak bulan Agustus 2016, saat RBA masih dikepalai oleh Glenn Stevens. "Dewan RBA memutuskan untuk mempertahankan kebijakan dalam rapat kali ini, konsisten dengan pertumbuhan ekonomi dan raihan inflasi menuju target kami," kata Gubernur RBA, Philip Lowe dalam pernyataan pasca rapat. Prediksi terbaru RBA terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) Australia adalah 3 persen untuk tahun 2017 ini. Di kuartal keempat tahun 2016 lalu, perekonomian tumbuh 1.1 persen, melompat dari kontraksi sebesar 0.5 persen di kuartal ketiga yang hampir menyeret Australia dalam resesi. Sejumlah ekonom berpendapat bahwa bank sentral tersebut telah merampungkan siklus pemotongan suku bunganya. Selama inflasi masih di dalam rentang 2-3 persen, RBA tak akan keberatan mempertahankan suku bunganya dalam level rendah saat ini. Di samping itu, Lowe menyoroti masalah harga rumah di Australia. "Kondisi pasar perumahan bervariasi di negara ini. Di sebagian wilayah, kondisi harga sangat kuat dan meningkat dengan cepat," kata Lowe. AUD/USD Justru MelompatBeberapa saat setelah kebijakan RBA diumumkan, AUD/USD tampak tak bergeming. Namun saat berita ini ditulis, AUD/USD sudah melompat 0.3 persen menuju level 0.7618 dari sebelumnya di low 0.7575. Menurut laporan para dealer, algoritma buying terbentuk dengan buru-buru (rush-buying) sesaat sebelum kebijakan moneter RBA diumumkan.(Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |