Rifan Pekanbaru - Sterling tergelincir terhadap Dolar AS dan Euro di sesi perdagangan Kamis (11/Mei) sore ini setelah dta output industri Inggris yang melemah. ONS melaporkan ada penurunan 0.5 persen pada bulan Maret dan untuk bulan Februari, output industri Inggris juga direvisi turun.
Data juga menunjukkan, gap perdagangan Inggris melebar melebihi antisipasi. Kondisi ini menunjukkan makin memudarnya harapan akan keseimbangan ekonomi Inggris sejak Poundsterling jatuh akibat kemenangan suara Brexit. GBP/USD diperdagangkan pada angka 1.2938 di awal sesi Eropa, dan tergelincir ke kisaran 1.2906 setelah data output industri Inggris dirilis. Sterling juga melorot 0.3 persen terhadap Euro menuju angka 84.26 pence per Euro, dari sebelumnya di angka 84.19 pence. "Saya kira ini hanyalah indikasi lain yang menunjukkan kemungkinan tentang bagaimana data berbalik, menjadi negatif seiring dengan makin dekatnya Pemilu Inggris dan dimulainya negosiasi Brexit," kata Jake Trask, dealer perusahaan di OFX yang diwawancarai oleh Reuters. "Kita memiliki sedikit 'blip' di kuartal pertama, dan ini adalah indikasi bagaimana perekonomian Inggris sedikit terpukul seperti yang sudah terjadi di awal tahun." Selain itu, volatilitas pasar global dan perkembangan negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa, telah membantu Sterling untuk naik 3 persen. Pemilu Inggris akan dimajukan pada bulan Juni mendatang. Adakah Yang Hawkish Lagi?Sore ini, Bank Sentral Inggris akan mengumumkan kebijakan moneternya. Carney dan rekan-rekannya diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga. Namun, pasar penasaran, apakah akan ada lagi pejabat MPC-BoE yang menyuarakan sentimen hawkish seperti Kristin Forbes pada bulan Maret lalu. Menurut Chris Turner, Ahli Forex dari ING, setelah Charlotte Hogg mengundurkan diri, kini hanya ada 8 anggota MPC. Maka kemungkinan, hasil voting akan menunjukkan angka 7-1 untuk kebijakan moneter yang tidak berubah. Atau, bisa juga 6-2, dengan kemungkinan tambahan suara hawkish dari Michael Saunders. Jika kemungkinan kedua terjadi, maka Turner memperkirakan Sterling akan terangkat kembali.(Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |