Jakarta, CNN Indonesia -- Pencarian dan evakuasi korban banjir bandang Garut terus dilakukan, sementara itu jumlah korban tewas bertambah menjadi 27 orang.
Berdasar keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat pagi (23/9) pukul 10.30, banjir Garut telah menewaskan total 27 orang, sedang sebanyak 22 lainnya masih dinyatakan hilang. Di antara korban tewas, terdapat seorang bayi berusia tujuh bulan, serta delapan lainnya merupakan anak-anak berusia 3,5-9 tahun. Korban luka, berdasar data BNPB, saat ini berjumlah 32 orang, sementara 433 orang lainnya diungsikan. Sebanyak 154 rumah rusak berat, 19 rumah rusak sedang, 33 rumah rusak ringan, 398 rumah terendam air dan 347 rumah hanyut terbawa banjir. Sekitar 1.600 personel gabungan yang termasuk dalam Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Banjir Bandang Garut melakukan pencarian di 15 titik di tujuh kecamatan. Hari ini, pencarian pada hari ini akan difokuskan di “empat titik yaitu Lapangan Paris di Desa Sukakarya, Cimacan, Pamingi, dan Sukamantri.” Upaya pencarian juga akan dibantu dengan penggunaan helikopter di sepanjang Sungai Cimanuk. Personel gabungan sendiri berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Basarnas, Tagana, PMI, TNI, Polri, relawan, masyarakat dan dinas-dinas terkait. Banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan, dan Samarang. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik cepat. ( Mbs-Rifan Financindo Berjangka ) Lihat : PT.Rifan Financindo Berjangka Sumber : cnnindonesia
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |