Dolar AS masih belum dapat tenaga di sesi perdagangan Eropa, Senin (17/Apr) sore ini. Terhadap Euro, Dolar tak menunjukkan banyak perubahan sehubungan dengan lengangnya pasar yang masih Libur Paskah.
EUR/USD diperdagangkan di angka 1.0625. Euro sendiri pada dasarnya sedang melemah menjelang Pemilu Prancis. Menjelang pemilu putaran pertama pada tanggal 23 April, persaingan tampak makin sengit. Suara untuk dua kandidat yakni Marine Le Pen dan Jean-Luc Melenchon saling salip. Pemilu Prancis menerapkan sistem dua putaran. Seorang kandidat capres harus memenangi suara mayoritas di putaran pertama yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 April, untuk mengamankan posisinya mereka sebagai capres. Sementara itu, GBP/USD tampak sedikit mendaki dengan diperdagangkan di angka 1.2456. Tak ada kabar terbaru dari GBP/USD yang memberikan gerakan signifikan bagi Pound. Di sisi lain, Lira Turki tampak melonjak hingga 2.5 persen terhadap Dolar AS. Lira diperdagangkan di kisaran 3.7220 pada hari Jumat lalu menyusul kemenangan Presiden Tayyip Erdogan dalam referendum kekuasaan. Gejolak Korea UtaraDi samping itu, masalah politik yang menjerat AS, China, dan Korea Utara turut memberikan pengaruh pada pasar mata uang. Menurut Naoki Tashiro, the president of TS China Research yang diwawancarai oleh Reuters, kicauan Presiden AS memberikan kesan bahwa AS ingin China menunjukkan upaya yang lebih kerasa dalam melawan Korea Utara. Tidak ada tanda-tanda bahwa gejolak ini akan mengendur. Menurut Reuters, Jepang merupakan proxy menuju semenanjung Korea. Namun, di balik itu, status Yen Jepang sebagai mata uang safe-haven dapat terkikis apabila tensi antara Washington dan Pyongyang meletup sehingga menjadi konflik terbuka. USD/JPY diperdagangkan di level rendah 108.301 pada sore hari ini.(Mbs-rifan financindo berjangka)Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |