Rifan Pekanbaru - Indeks Harga Produsen AS secara tidak terduga naik di bulan Juni setelah adanya kenaikan biaya layanan yang mengimbangi penurunan harga minyak, menunjukan perlambatan trend inflasi baru baru ini hanya bersifat sementara.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis (13/7) menunjukan Indeks Harga Produsen naik 0.1 persen selama bulan Juni setelah tidak berubah pada period Mei. Dalam kurun 12 bulan terakhir hingga bulan lalu, PPI telah naik sebanyak 2 persen atau melambat dari pertumbuhan 2.4 persen pada bulan Mei. Forecast ekonom melalui polling Reuters sebelumnya memprediksi PPI bulan Juni tidak berubah atau tumbuh 1.9 persn secara basis tahunan. Tampaknya penurunan harga bahan bakar dalam beberapa pekan terakhir khusus-nya bulan Juni berdampak cukup besar terhadap trend Inflasi Negeri Paman Sam yang disikapi ketua Fed, Janet Yellen pada testimoni di hadapan Kongres kemarin. Petinggi Bank Sentral AS tengah menyoroti tingkat Inflasi yang selama 5 tahun terakhir tetap bertahan di bawah target 2 persen dan mereka (The Fed) melihat adanya kemunduran trend inflasi baru baru ini yang membuat Investor meragukan prospek kenaikan suku bunga lanjutan 2017, meskipun pada akhirnya Yellen memberikan sinyal Rate Hike lanjutan karena menilai ekonomi AS sudah cukup stabil meski berjalan lambat. Yellen sebelumnya juga menegaskan bahwa perlambatan trend inflasi mungkin disebabkan faktor sementara dan melihat kokohnya pasar tenaga kerja dan belanja rumah tangga yang positif. Pada bulan lalu biaya layanan naik 0.2 persen yang menyumbang 80 persen untuk kenaikan Indeks Harga Produsen/ PPI. Terjadi kenaikan indeks sebesar 0.3 persen dalam layanan perdagangan diluar transportasi dan pergudangan yang merupakan kenaikan bulan ke-4 beruntun setelah naik 0.3 persen di bulan Mei. Sementara itu biaya layanan kesehatan tidak berubah di bulan Juni setelah turun 0.1 persen pada periode Mei. Harga energi turun 0.5 persen setelah turun 3 persen di bulan Mei dan harga makanan melonjak 0.6 persen (turun 0.2 persen bulan Mei). Jobless Claims Mingguan AS Turun Menurut data yang dipublikasikan oleh Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya penurunan Jumlah klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir hingga tanggal 8 Juli. Jobless Claims turun tipis 3,000 menjadi 247,000 dimana sudah menjadi pekan ke-123 secara beruntun berada dibawah 300,000 yang menjadi ambang batas kesehatan pasar tenaga kerja. Survey The Fed mengenai ekonomi yang dipublikasikan hari Rabu lalu menunjukan kondisi pasar tenaga kerja semakin ketat untuk kedua sektor baik terampil maupun non terampil terutama untuk sektor Konstruksi dan IT.(Mbs-rifan financindo berjangka)Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |