Rifanfinancindo Pekanbaru - Euro yang sejak kemarin mendulang kenaikan terhadap Dolar AS, terpantau menuruni puncak di sesi perdagangan Rabu (11/Okt) pagi ini. EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.1800, dari sebelumnya di angka 1.1828, tertinggi sejak tanggal 29 September.
Di Jumat lalu, Euro sempat merosot ke harga 1.1669 per dolar AS sehubungan dengan apiknya data Pertumbuhan Gaji Pekerja AS yang melambungkan Dolar. Akan tetapi, EUR/USD kemudian rebound terdukung oleh menguatnya data-data ekonomi Zona Euro dan sedikit surutnya kekhawatiran terhadap Catalonia. Hal-Hal Yang Mendukung Penguatan EuroData ekonomi Jerman, pada hari Senin kemarin, khususnya output industri, menunjukkan penguatan yang sekaligus mengindikasikan bahwa sektor ekspor Jerman mengalami kebangkitan. Adapula penguatan Euro juga didukung oleh komentar dari wakil ketua dewan pengawas ECB, Sabine Lautenschlaeger, yang kemarin memperingatkan bahwa bank sentral tersebut harus segera mengurangi pembelian aset pada tahun 2018. Sementara itu di Catalonia, Carles Puigdemont yang menjabat sebagai pemimpin wilayah yang menuntut kemerdekaan dari Spanyol tersebut, telah siap memproklamasikan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol. Namun, ia mengatakan bahwa efek dari proklamasi tersebut dapat tertunda lagi karena masih membutuhkan perundingan lebih lanjut. Alasan-alasan itulah yang menjadi pendorong naik bagi mata uang Euro. "Isu Catalonia tampaknya pelan-pelan akan memudar sebagai pusat perhatian pasar. Para spekulator mungkin akan menemui kesulitan untuk sell Euro," kata Yukio Izhizuki, Ahli Forex dari Daiwa Securities. "Dolar sendiri pun tampak mulai terbebani terhadap Euro karena reformasi pajak AS mulai menemui ketidakpastian,"( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |