PEKANBARU - Dolar New Zealand tumbang setelah Bank Sentral New Zealand (RBNZ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga hingga tahun 2019. RBNZ juga mengungkapkan keinginannya akan nilai tukar mata uang yang lebih lemah.
Dolar New Zealand merespon pernyataan tersebut dengan kemerosotan yang tajam. NZD/USD menunjukkan penurunan yang curam, lebih dari satu persen sejak sesi perdagangan kemarin, dengan diperdagangkan pada posisi 0.7201 dari posisi 0.7317. Sedangkan, AUD/NZD melompat lagi ke level tinggi tiga minggu, di angka 1.0576 saat berita ini ditulis, mematahkan harapan para trader yang mengharap Kiwi akan menyentuh paritas dengan Aussie. RBNZ Ingin Dolar NZ Yang LemahRBNZ mempertahankan suku bunganya, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, bank sentral tersebut jelas menunjukkan kekhawatirannya tentang penguatan Kiwi. Dalam pernyataan kebijakannya, RBNZ menuliskan: "Kondisi finansial New Zealand telah menguat, dengan kenaikan suku bunga jangka panjang dan berlanjutnya dorongan naik pada nilai tukar New Zealand. Namun, kenaikan nilai tukar tersebut masih lebih tinggi daripada level yang sesuai untuk keseimbangan pertumbuhan, bersamaan dengan rendahnya inflasi global, yang terus mendorong inflasi ke level negatif di sektor-sektor perdagangan. Oleh karena itu, penurunan nilai tukar memang dibutuhkan." Dalam waktu yang sama, RBNZ juga memperkirakan suku bunga OCR akan dipertahankan pada angka 1.8 persen (di kisaran 1.75 persen) hingga bulan Juni 2019, lalu dinaikkan sedikit hingga 1.9 persen pada bulan September 2019, dan menjadi 2 persen pada bulan Maret 2020. Menurut Direktur NAB, Davide de Garis, outlook RBNZ tentang OCR saat ini jaiuh lebih dovish daripada perkiraan. Pasar terlanjur mengira adanya kenaikan suku bunga di tahun ini.(Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex.
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |