RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar AS masih berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan di sesi perdagangan Selasa (22/November) pagi ini. Sebelumnya, dolar telah mengumpulkan kenaikan selama 10 hari berturut-turut karena para investor mengonsolidasikan perolehan dalam ekspektasi peningkatan belanja fiskal dan tingginya inflasi di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Kemarin malam, Trump menyatakan bahwa dirinya akan menarik AS dari keanggotaan kongsi perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) begitu ia duduk di kursi presiden untuk hari pertama masa kerjanya. Pernyataan Trump ini langsung mematahkan harapan pihak yang ingin Trump melunakkan proteksi perdagangannya. Pasar saham memang bergembira akan janji Trump ini, tetapi perlu dipikirkan kembali dampaknya pada mata uang dan defisit perdagangan AS yang diperkirakan akan membesar. Jepang Utara Dilanda Gempa Berpotensi TsunamiSementara itu di Jepang, gempa bumi sebesar 7.3SR berpotensi tsunami, melanda wilayah utara negara tersebut hari ini. Dampaknya pada pasar forex, para investor ramai-ramai menjual Dolar mereka untuk menggantinya dengan Yen Jepang yang merupakan mata uang safe-haven. USD/JPY menurun ke angka 110.48 dari level tinggi hari Senin di anga 111.36. Meski demikian, penurunan tersebut tampak tak dalam dan tak lama, karena saat berita ini ditulis, USD/JPY sudah sedikit naik ke angka 110.715. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap 6 mata uang mayor lainnya tergelincir ke angka 100.87, lepas dari level tinggi 13 setengah tahun yang tersentuhpada hari Jumat. Indeks Dolar sudah naik hampir 5 persen dalam 10 hari terakhir dalam pertaruhan para investor akan kebijakan fiskal Trump. Menurut Kepala Ahli Strategi di Sumitomo Mitsui Bank, Daisuje Uno, reli Dolar kali ini tampaknya akan "kehabisan bahan bakar" jika sudah menyentuh 112.43. Jika dihitung sejak Juni 2015 hingga Juni tahun ini, USD/JPY sudah jeblok sebanyak 50 persen. Khususnya, dari level 125.86 ke 99.00. EUR/USD Dan GBP/USDSedangkan untuk EUR/USD, pair tersebut tampak sedikit naik dengan diperdagangkan pada harga 1.0635, melompat kembali dari level rendah satu tahun di posisi 1.0569 yang tersentuh pada hari Jumat. Sementara GBP/USD diperdagangkan pada harga 1.2493 setelah melompat cukup tinggi di hari Senin kemarin menyusul pernyataan PM Theresa May.(Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : PT. Rifan financindo berjangka pekanbaru Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |