Rifan Pekanbaru - Rupiah tampak melemah di sesi perdagangan Selasa (18/Apr) sore ini terhadap Dolar AS, dengan diperdagangkan pada harga Rp13,299 per Dolar AS dari Rp13,294 per Dolar AS pagi tadi. Meski penguatan Dolar AS terbatas sehubungan dengan diskusi perdagangan bilateral antara AS dan Jepang, nilai tukar Rupiah tetap merangkak turun karena ketidakpastian politik dalam negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan,"Saat ini pergerakan mata uang domestik lebih didominasi ketidakpastian menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang dijadwalkan Rabu (19/4) besok," demikian dikutip oleh Antaranews. Rupiah Masih Punya KesempatanWalau begitu, Rupiah masih memiliki kesempatan untuk menundukkan Dolar AS sehubungan dengan data ekonomi Indonesia yang cukup cerah dan data ekonomi AS yang belum bisa dikatakan memuaskan. Surplus neraca perdagangan Indonesia, menurut catatan BPS, mencapai 1.23 miliar dolar AS. Kontributor utama adalah sektor nonmigas dengan sumbangan hingga 2.02 miliar dolar AS. Ekonom tersebut menambahkan bahwa hal ini menguntungkan bagi Indonesia karena dapat menjaga likuiditas Dolar AS. Di samping itu, melunaknya sentimen Presiden AS, Donald Trump, terkait proteksi dagang, ikut membantu penguatan Rupiah. Dolar AS sendiri--walaupun sempat menguat malam tadi karena pernyataan Menkeu AS--diprediksi tak akan langgeng menguat karena gejolak geopolitik global masih perlu dipertimbangkan. Campur tangan AS dalam kisruh percobaan rudal Korea Utara juga membuat para investor belum bisa bebas untuk pindah ke aset-aset berisiko tinggi, termasuk Dolar AS. Selain itu, dalam analisa Rupiah minggu ini dari Seputar Forex, diperkirakan Rupiah masih akan diuntungkan oleh pelemahan USD. Data fundamental penting dari dalam negeri adalah rilis neraca perdagangan dan suku bunga BI.(Mbs-rifan financindo berjangka)Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |