PT Rifan Financindo - Mata uang Dolar AS terpantau kembali melanjutkan reli bullish terhadap Yen pada sesi perdagangan Asia hari Jumat (13/September) dan saat ini berada di kisaran tertinggi 6 pekan. Penguatan pagi ini masih disokong oleh optimisme pasar setelah muncul sinyal positif terkait konflik dagang AS-China, jelang pembicaraan di awal Oktober mendatang.
Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 108.22, menguat 0.12 persen dari harga Open harian. Pasangan mata uang ini berpotensi mencatat penguatan mingguan untuk ketiga kalinya secara beruntun, setelah sempat terperosok hingga kisaran 104.45 pada akhir Agustus lalu. Baca Juga :
Namun, beberapa ekonom berpendapat bahwa optimisme terkait perdagangan akan tertahan jelang pengumuman suku bunga The Fed pekan depan. Pelaku pasar mewaspadai kemungkinan Bank Sentral AS itu memotong suku bunga kembali, meski rilis data ekonomi AS terbaru menunjukkan kondisi perekonomian negeri Paman Sam cukup kokoh. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : Seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo
0 Comments
Rifan Financindo - Di sesi perdagangan Rabu (11/September) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.35 persen ke 98.67, level tertinggi sejak tanggal 4 September. Penguatan ini sekaligus menyudahi trend sideways yang terbentuk sejak akhir pekan lalu. Inflasi Produsen AS NaikSalah satu katalis pendukung kenaikan Dolar AS malam ini adalah rilis PPI (Indeks Harga Produsen) bulan Agustus yang naik melebihi ekspektasi. Departemen Perdagangan AS melaporkan, PPI dalam basis bulanan naik ke 0.1 persen, sedikit mengungguli ekspektasi penurunan ke 0.0 persen. Sedangkan Final Demand PPI AS dalam basis tahunan naik tipis dari level 1.7 persen ke 1.8 persen. Baca Juga :
Core PPI AS-yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dijual oleh produsen di luar makanan dan energi-menunjukkan kenaikan lebih gemilang, yakni dari -0.1 persen ke 0.3 persen. Hasil tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan ke 0.2 persen. PPI AS Producer Price Index (PPI) atau Indeks Harga Produsen merupakan indeks yang mengukur perubahan pada harga jual yang diterima oleh produsen barang dan jasa di suatu negara dalam suatu periode tertentu. Selengkapnya Trump Lagi-Lagi Desak The Fed Terapkan Suku Bunga NolMenyusul laporan tesebut, Presiden AS Donald Trump kembali mengusik bank sentralnya. Dalam rangkaian cuitannya malam ini, Trump menginginkan agar The Fed membabat habis suku bunga, bahkan menuju ke level negatif bila perlu. "Federal Reserve harus menurunkan suku bunga ke NOL, atau kurang dari (nol); dan kita harus mulai untuk melakukan refinance terhadap utang-utang kita. SUKU BUNGA DAPAT DITURUNKAN, sambil memperpanjang term secara substansial," kicau Trump. Sambil menyebut bahwa The Fed terlalu keras kepala, Trump mengatakan jika suku bunga negatif dapat menyelamatkan anggaran pemerintah dari utang-utang. Ia juga mengutarakan bahwa Jerome Powell dan rekan-rekannya tak mau meniru langkah negara lain. Entah Trump menyadari atau tidak, menurut para ekonom, bank-bank sentral negara lain seperti Jepang dan Eropa realitanya sedang kelimpungan menghadapi efek samping suku bunga negatif yang mereka terapkan. Selain itu, suku bunga yang terlalu rendah juga akan sulit untuk menaikkan inflasi. Komentar Trump di atas cukup berlainan dengan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell akhir pekan lalu. Kala itu, Powell mengatakan bahwa suku bunga rendah The Fed saat ini banyak berkontribusi pada kuatnya ekonomi AS. Powell merasa puas akan keputusannya untuk menurunkan suku bunga di awal tahun, dan mengatakan bahwa The Fed akan selalu fokus menjalankan tugasnya untuk menjaga stabilitas ekonomi AS secara independen. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : Seputarforex Rifan Financindo - Jakarta Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI) BJ Habibie meninggal dunia pada Kamis (11/9). Habibie merupakan sosok yang sangat lekat dengan perekonomian Indonesia, termasuk keuangan dan asuransi. Mantan Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 (1998-2002) Suparwanto mengungkapkan sosok BJ Habibie merupakan Presiden yang sangat memperhatikan industri asuransi jiwa nasional. Hal ini tercermin saat krisis moneter yang melanda Indonesia periode 97/98 Habibie memperhatikan dan membantu AJB Bumiputera untuk tetap eksis. "Kita ketahui bersama bahwa Bapak B.J. Habibie adalah pemegang polis AJB Bumiputera 1912 yang banyak jumlahnya. Dia sosok yang sangat peduli terhadap asuransi jiwa di Indonesia," kata Suparwanto kepada detikcom, Kamis (12/9/2019). Baca Juga :
Suparwanto menceritakan, saat ulang tahun ke 86 AJB Bumiputera, direksi berencana mengundang Presiden Habibie untuk hadir. Namun permohonan tersebut ditolak dan Habibie justru memberikan penawaran agar AJB Bumiputera bisa merayakan ulang tahun di istana. "Lantas beliau berkata 'Mengundang saya sebagai Presiden RI besar biayanya, tetapi kalau HUT-nya di sini (istana) bisa gratis, coba bicaralah dengan Pak Basuni, Karungga Istana Merdeka'," kenang Suparwanto. Setelah itu, AJB Bumiputera akhirnya merayakan ulang tahun ke 86 di istana. Suparwanto menceritakan, ini adalah hal yang membanggakan karena AJB Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan yang pernah merayakan ulang tahun di istana. Menurut dia, Habibie merupakan Presiden yang sangat memperhatikan satua-satunya perusahaan asuransi jiwa mutual di Indonesia. "Selamat jalan bapak semoga Allah SWT menerima dan memberikan tempat terbaik bagi Bapak. Wanita yang paling Bapak cintai Ibu Ainun tetap setia disana, akan sarimbit berdampingan diperistirahatan terakhir di Kalibata. Untuk Saudara-saudaraku para Bumiputerawan, marilah kita berdo'a bersama sama untuk surga beliau. Amiin YRA," ujarnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo - Pada hari Selasa (10/September), Biro Statistik Australia merilis Indeks Keyakinan Bisnis yang turun dari level 4 ke poin 1 di bulan Agustus, mencerminkan kondisi bisnis yang melemah di tengah pudarnya momentum pertumbuhan pada sektor korporasi. Data yang mengecewakan ini pun menekan pergerakan Dolar Australia terhadap Dolar AS.
Sementara itu, data lain seperti Kondisi Bisnis Australia juga turun dari level 3 menjadi 1 di bulan Agustus, seolah mengkonfirmasi lebih jauh buruknya outlook sektor bisnis Australia di kuartal III/2019. Sebagai informasi, data Keyakinan Bisnis dan Kondisi Bisnis menjadi indikator fundamental yang sangat diawasi secara cermat oleh Bank Sentral Australia (RBA), sehingga memburuknya rilis data-data tersebut berpotensi membuat RBA meninjau kembali prospek pemotongan suku bunga di sisa tahun ini. "Keyakinan Bisnis dan Indikator ekonomi lain (Business Condition) menunjukkan belum adanya perubahan haluan yang besar dalam sektor bisnis. Meskipun nilai keduanya masih berada di teritori positif, tapi (saat ini) sudah ada di bawah nilai rata-rata jangka panjang yang mencerminkan hilangnya momentum secara signifikan pada permintaan," ujar Alan Oster, Kepala Ekonom NAB Group. Baca Juga :
Dengan PDB yang mencapai AUD1.96 triliun, Australia telah berulang kali menghindari resesi sejak tahun 1990-an. Meskipun begitu, ekonomi Australia konsisten kini berada di titik lemah karena belanja konsumen yang melambat dan pertumbuhan upah yang mandek. Hal ini berpotensi mengarah kepada perlambatan yang lebih luas. AUD/USD Melemah TipisPada saat berita ini ditulis, pair AUD/USD diperdagangkan pada level 0.6851, terkoreksi tipis setelah reli bullish yang menyakinkan selama 5 sesi perdagangan terakhir di tengah euforia risk appetite. Sebelumnya, minat risiko pasar memang kembali naik setelah munculnya kabar baik mengenai lanjutan pembicaraan dagang AS-China yang akan dilaksanakan di Washington bulan depan. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : Seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifan Financindo - Harga minyak melemah sekitar 4.5 persen pada sesi perdagangan Rabu (07/Agustus). Harga minyak Brent menyentuh level terendah 7 bulan di kisaran $55.77 per barel, sementara WTI (West Texas Intermediate) merosot ke $50.48 per barel.
Pada saat berita ini ditulis, minyak Brent sudah menjauhi level terendahnya dan diperdagangkan pada kisaran $57.85 per barel. Harga minyak WTI pun terkoreksi dan berada di level $52.53 per barel. Perlu diketahui, Brent sudah melemah 14 persen terhitung sejak pekan lalu, karena dipicu oleh pernyataan Trump yang akan menaikkan tarif baru pada barang-barang China. Baca Juga :
Kekhawatiran Perang Dagang Masih BerlanjutMeski harga minyak sedikit pulih pada perdagangan pagi ini, tapi sejatinya, trend pelemahan masih kuat mendominasi di tengah kekhawatiran pasar terhadap perang dagang yang semakin memanas. Masalah ini berpotensi semakin melemahkan pertumbuhan ekonomi global apabila rencana Trump untuk menaikkan tarif 10 persen terhadap barang-barang China senilai $300 miliar benar-benar direalisasikan pada 1 September mendatang. Pandangan analis terhadap prospek harga minyak saat ini pun cenderung mengarah ke Downtrend. "Pasar (minyak) terus diperdagangkan lebih rendah di tengah kekhawatiran terhadap sengketa dagang AS-China yang berpotensi semakin memperburuk outlook perekonomian global. Sebenarnya, pelaku pasar tidak peduli dengan apapun selain berfokus tentang bagaimana permintaan minyak akan menggerakkan harga di sisa tahun ini," kata Gene McGillian, Wakil Presiden Riset Pasar Tradition Energy. Pasokan Minyak Masih Di Atas Rata-RataDisamping isu perang dagang, harga minyak juga tertekan oleh laporan Badan Energi AS (EIA) yang menyatakan bahwa persedian minyak mentah Negeri Paman Sam bertambah 2.4 juta barel di sepanjang pekan lalu, lebih rendah dari forecast kenaikan 2.8 juta barel. Kendati stok minyak mentah AS mengalami penurunan selama tujuh pekan berturut-turut, tetapi jumlahnya masih sekitar 2 persen lebih tinggi dari rerata stok 5 tahun terakhir. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : Seputarforex Rifan Financindo - Meleset dari ekspektasi, pertumbuhan Nonfarm Payroll (NFP) AS bulan Agustus 2019 kembali jeblok. Dilaporkan oleh Departemen Ketenagakerjaan Jumat (06/September) malam ini, NFP AS hanya mencetak 130,000 pekerjaan baru, lebih rendah daripada ekspektasi di 158,000.
Hasil bulan Agustus tersebut menjadi penurunan yang kedua sejak lonjakan di bulan Juni 2019. Padahal kemarin, data ADP Nonfarm Payroll AS--yang kerap digunakan sebagai indikasi NFP AS--membukukan kenaikan signifikan. Baca Juga :
Menurut Brian Coulton, Kepala Ekonom di Fitch Ratings New York, lambatnya pertumbuhan NFP AS bulan lalu sejalan dengan melambatnya pertumbuhan AS dan sektor manufaktur. Walau demikian, kondisi ini belum dapat dipandang sebagai sinyal mendekatnya resesi ekonomi. Keyakinan itu didukung oleh Tingkat Pengangguran AS yang stabil di level 3.7 persen, sesuai dengan ekspektasi. Selain itu, Upah Rata-Rata Per Jam bulanan untuk bulan Agustus naik 0.4 persen, tertinggi sejak Februari 2019. Hasil tersebut sedikit lebih baik daripada forecast ekonom yang sebelumnya memperkirakan jika Upah pekerja di AS akan flat di kisaran 0.3 persen. Dolar AS Turun TipisDolar AS menanggapi rangkaian data Ketenagakerjaan AS di atas dengan penurunan tipis dan kecenderungan flat. Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, diperdagangkan datar di level 98.40 dalam time frame harian, tak banyak bergerak dari posisi di sesi perdagangan sebelumnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo - Pounds melanjutkan reli versus mata uang mayor, tetapi menghadapi risiko baru dari event pidato PM Boris Johnson yang dikabarkan digelar hari ini (waktu tentatif). Saat berita ditulis (5/September), GBP/USD telah mencetak kenaikan harian 0.4 persen ke kisaran 1.2300, tetapi tertahan oleh resistance yang setara dengan level tertinggi (high) sebelumnya. Sementara itu, GBP/JPY melenggang hingga 0.85 persen ke level 131.43, dan EUR/GBP terperosok hingga nyaris 0.6 persen ke level 0.8955.
Pada hari Rabu, PM Boris Johnson lagi-lagi menderita kekalahan telak di Parlemen Inggris, setelah anggota sidang menolak mosi yang diajukannya untuk mengadakan pemilu dini. Hal ini menempatkan Johnson dalam posisi tersudut, karena arah kebijakannya berseberangan dengan mayoritas anggota parlemen saat ini -baik dari partai Konservatif yang dipimpinnya sendiri maupun partai oposisi. Baca Juga :
Johnson memberikan sinyal akan memilih untuk mengundurkan diri daripada mengikuti instruksi parlemen untuk memohon perpanjangan deadline brexit ke Uni Eropa. Kemarin, ia mengatakan, "Apabila saya masih jadi Perdana Menteri pada Selasa, 15 Oktober, maka kita akan pergi (dari Uni Eropa) pada tanggal 31 Oktober dengan, harapannya, deal yang lebih baik." Trader memandang positif beragam perkembangan ini, karena prospek "No-Deal Brexit" berkurang secara drastis. Akan tetapi, perdagangan volatilitas tinggi yang dialami oleh Pound belum akan berakhir. "Kekalahan Boris Johnson baru-baru ini semestinya mendorong pemulihan terbatas Pound Inggris, setidaknya untuk sementara waktu. Referendum kedua (mengenai brexit) bisa jadi skenario yang mungkin dimunculkan. Akan tetapi, penundaan (deadline brexit) lebih lanjut akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Inggris, padahal perlambatan global telah meninggalkan jejaknya," kata Marc-André Fongern dari MAF Global Forex. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifan Financindo - Bandung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun kawasan atau 'rest area' baru di pinggir jalan tol yang sudah beroperasi demi mendorong percepatan ekonomi di daerah.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan rencana tersebut akan tertuang dalam peraturan menteri (permen) baru yang merevisi aturan mengenai rest area. "Empat tambahan tadi seperti rest area destinasi, kawasan transit antar moda, logistik hub, dan kawasan terintegrasi dengan industri," kata Danang saat diskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/9) malam. Danang menyebut, ada beberapa lokasi yang paling memungkinkan untuk dibangun empat kawasan baru tersebut dalam waktu dekat, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Beberapa kontraktor jalan tol juga sudah meminta hal tersebut masuk dalam satu paket pengerjaan jalan tol. Nantinya, fungsi dari empat kawasan baru ini akan berbeda dengan rest area atau tempat pemberhentian sementara yang selama ini ada di jalan tol. Keempat kawasan itu, dikatakan Danang punya fungsi yang berbeda-beda sesuai tujuannya. Misalnya rest area destinasi yang nantinya akan menghubungkan langsung wilayah pariwisata. "Sudah ada permintaan dari Jawa Tengah khusus di rawa pening yang mau mengembangkan pariwisata, ini kita pikirkan rest area destinasi," jelas Danang. Baca Juga :
"Karena rest area tidak dirancang untuk tempat berhenti, nantinya bus yang besar yang berhenti akan disambungkan dengan moda transportasi kawasan sekitar," katanya. Selanjutnya, mengenai kawasan logistic hub, Danang menjelaskan tujuannya untuk memudahkan mobilitas kendaraan yang awalnya berada di jalan nasional ke jalan tol. Sedangkan yang kawasan industri, konsepnya hampir sama seperti jalan tol yang ada di Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Di mana, kawasan industri terkoneksi langsung dengan jalan tol. Realisasi pengembangan empat kawasan di pinggir jalan tol ini masih menunggu peraturan menteri yang baru. Setelah itu, baru akan dilakukan pembangunannya. "Itu masih menunggu peraturan menteri, harapan kami Permennya tahun ini selesai, dan harapan kami juga tahun depan sudah mulai perencanaan dan minat dari investor untuk mengembangkan itu," ungkap Danang. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik Rifan Financindo - Jakarta Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) telah menyepakati tidak memberikan subsidi pada pelanggan 900 VA pada tahun depan. Dengan begitu, mulai tahun depan pelanggan ini tak mendapat subsidi.
Demikian disampaikan Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan. "Nah kemarin keputusan di Senayan (Banggar), sudah deh semua 900 VA dicabut, begitu. Semua pelanggan 900 VA kan keputusan Senayan baik yang mampu tidak mampu, kalau dia pelanggan 900 VA, dicabut (subsidinya). Sudah 900 VA pasti mampu kok," katanya di JCC Senayan Jakarta, Rabu (4/9/2019). Baca Juga :
Dia mengatakan, sebagian besar pelanggan 900VA memang telah dicabut subsidinya. Saat ini, masih tersisa sebanyak 6,9 juta pelanggan yang mendapat subsidi. "Sekarang kira-kira 6,9 juta itu yang akan pindah ke kelompok tidak subsidi," katanya. Dia menambahkan, pada tahun depan total jumlah pelanggan 900 VA diperkirakan mencapai 27 juta. "Kira-kira itu nanti Januari jumlahnya 27 juta pelanggan 900VA. Nyambungnya kan 3 jutaan tiap tahun, nah kita prediksi Januari besok jumlahnya jadi 27 juta," ujarnya. Usai dicabut, maka pelanggan 900 VA akan masuk pelanggan non subsidi. Setelah itu, maka akan berlaku tarif penyesuaian di mana tarif listrik tergantung sejumlah komponen seperti dolar dan harga minyak atau Indonesia crude price (ICP). Artinya, tarif listrik bisa naik atau turun. "Tapi belum tentu ada kenaikan tarif, tergantung dolar, dolar turun, turun. ICP turun, turun dan inflasi. Masuk tarif penyesuaian 3 bulanan, cuma selama ini disubsidi jadi nggak subsidi," tutupnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik. PT Rifan Financindo - Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pagi ini. IHSG naik ke 6.298 pada pembukaan perdagangan pagi ini setelah melemah pada penutupan perdagangan saham kemarin sore. Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.210, lebih kuat dari posisi kemarin yang berada di Rp 14.170. Pada pra perdagangan, IHSG bertambah 2,816 poin (0,04%) ke 6.293. Indeks LQ45 naik 0,842 poin (0,09%) ke 987,295. Baca Juga :
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG bertambah lahi 13,404 poin (0,21%) ke level 6.303,950. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,326 poin (0,13%) ke level 987,779. Pada awal pekan ini (02/09) bursa saham Wall Street ditutup karena hari libur buruh nasional di Amerika Serikat (AS). Mayoritas perdagangan bursa saham Asia bergerak positif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo |
Archives
September 2021
Categories |