Secara grafis, pergerakan AUD/USD pada Rabu (04/Jan) pagi ini terbilang cukup bagus untuk bull Aussie. Meski demikian, DailyFX menyebutkan bahwa Dolar Australia masih berpotensi tertekan oleh penguatan Dolar AS. Data konsumen China, negara partner perdagangan utama bagi Australia, yang cukup cerah bulan lalu belum cukup menjamin penguatan mata uang Australia tersebut.Walaupun, data PMI Manufaktur Caixin kemarin juga dilaporkan memuaskan.
Indeks sentimen konsumen Westpac MNI meningkat ke angka 116.6 pada bulan Desember, naik dari level di bulan sebelumnya pada angka 114.9. Level sentimen konsumen Australia pada bulan November merupakan yang terlemah sejak bulan Agustus. Analis DailyFX menjelaskan bahwa penguatan Dolar Australia pada hari ini lebih dikarenakan oleh kemunduran Dolar AS setelah laporan data manufaktur AS versi ISM malam kemarin. Saat berita ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan di posisi 0.7240. Terhadap Dolar New Zealand, AUD sedikit tergelincir, diperdagangkan di angka 1.0473 tapi masih di level tinggi. AUD Masih Layak SellMenurut analisa dari Morgan Stanley, tahun lalu Dolar Australia sering muncul sebagai mata uang mayor yang direkomendasikan untuk sell. Di awal tahun ini pun, perbedaan yield obligasi pemerintah AUD/USD mencapai yang terendah dalam sejarah. Oleh karena itu, AUD dikualifikasikan sebagai mata uang yang imbal hasilnya menurun. Dominasi Dolar AS mencegah Aussie mengambil lebih banyak keuntungan dari kenaikan harga komoditas. Dari sini, Morgan Stanley mengatakan masih akan pada posisi Sell untuk AUD/USD, AUD/CAD, dan AUD/NZD. (Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Pekanbaru - Setelah terapresiasi lebih dari 100% di tahun 2016, nilai mata uang digital Bitcoin kian menjulang pada awal perdagangan tahun 2017. Data dari perdagangan di bursa itBit New York menunjukkan bahwa dari $431.79 pada 1 Januari 2016, Bitcoin terus naik konsisten hingga ditutup pada $963.36 di penutupan hari Jumat lalu. Namun, hari Senin lalu (2/1) harganya melonjak 2.41% ke $1.022, level tertingginya dalam tiga tahun. Reli pun masih terus berlanjut hingga Selasa ini di berbagai bursa Bitcoin dunia.
Sepanjang tahun 2016, Bitcoin reli 125%, mengungguli mata uang-mata uang resmi yang dikonsolidasikan eksistensinya oleh pengakuan pemerintah. Nilai Dolar hanya mengalami kenaikan tahunan sebesar 4%, sementara mata uang mayor lain malah mengalami depresiasi. Meski mata uang digital ini cenderung volatile secara historis, tetapi dalam dua tahun terakhir nilainya meningkat relatif lebih stabil dan semakin dipandang sebagai alat pembayaran alternatif. Permintaan Bitcoin terus meningkat, khususnya dari Tiongkok, sedangkan jumlah vendor yang menerima transaksi dalam Cryptocurrency ini pun makin bertambah. Menurut polling yang dilakukan CoinDesk pada pertengahan Desember, para pakar menunjuk sejumlah faktor sebagai landasan penguatan Bitcoin, seperti dinamika pasar dan ketidakpastian makroekonomi global. Faktor-faktor yang sama diprediksi akan terus mempengaruhi nilai si Cryptocurrency ke depan, di samping juga unsur teknikal. "Saya kira 2017 bisa jadi kelanjutan dari 2016, dalam hal (tahun) itu menjadi tahun pertumbuhan bagi harga bitcoin. Kita jelas-jelas berada dalam pasar bullish untuk bitcoin saat ini, dan pengalaman saya mengatakan bahwa pasar bullish bitcoin takkan berakhir sebelum level puncak sebelumnya ($1,150 di Desember 2013) terlampaui, dan bahwa harga yang baru akan beberapa kali lipat lebih tinggi dari level tinggi sebelumnya," ungkap Bobby Lee, CEO dari BTC China, bursa Bitcoin pertama di Tiongkok dan merupakan terbesar kedua di dunia, "Dalam jangka waktu lima setengah tahun sejak saya mengikuti bitcoin, saya telah melihat pola ini berulang sebanyak tiga kali." (Mbs-rifan financindo berjangka) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex |
Archives
September 2021
Categories |