RIFANFINANCINDO PEKANBARU - Indeks Dolar AS (DXY) terjun bebas pada pertengahan perdagangan sesi Eropa hari Rabu ini (10/Januari), setelah seorang pejabat China menyarankan agar negaranya menghentikan atau mengurangi pembelian obligasi AS. Saat berita dirilis, Dolar AS anjlok terhadap semua mata uang mayor, dengan Indeks Dolar minus 0.58% ke 91.98; kembali menuju level terendah sejak September 2017, meski telah berupaya pulih dalam beberapa sesi terakhir dengan dukungan kenaikan yield obligasinya.
Baca Juga :
Obligasi AS Kurang Atraktif Menurut sebuah pemberitaan di Bloomberg, seorang pejabat China yang mengawasi holding forex negaranya, telah merekomendasikan agar dilakukan penghentian atau pengurangan pembelian obligasi AS (US Treasury). Alasannya ada dua. Pertama, obligasi AS dianggap telah menjadi kurang atraktif dibanding aset finansial lainnya. Kedua, menguatnya ketegangan mengenai hubungan dagang antara China dengan AS. Untuk melakukan pembelian Obligasi AS, China perlu menukar mata uangnya dengan Dolar AS terlebih dahulu, baru kemudian membeli Obligasi. Apabila China berhenti membeli obligasi, maka pembelian Dolar AS-nya pun diperkirakan menyusut. Dan hal ini akan menjadi lebih buruk, seandainya China justru berbalik melakukan aksi jual atas obligasi-obligasi AS yang saat ini masih disimpan dalam portofolio mereka. Spekulasi tersebutlah yang kemudian memicu aksi jual atas Dolar AS. Baca Juga :
Sementara itu, GBP/USD rebound setelah sempat melandai di awal sesi Eropa hingga low 1.3482, dan kini kembali diperdagangkan di kisaran harga pembukaan harian pada 1.3545. Data Produksi Manufaktur Inggris bulan November yang lebih dahulu dipublikasikan, sebelum merebaknya rumor bombastis ini, menunjukkan kenaikan sebesar 0.4% MoM. Angka tersebut lebih baik dibanding ekspektasi maupun pencapaian di periode Oktober. Aset finansial lainnya yang memetik keuntungan dari "penderitaan" Dolar AS kali ini adalah Emas. Pasangan XAU/USD spontan meluncur 0.87% dan terus melaju. Saat berita ditulis, pair yang laris di kalangan trader Indonesia ini telah mencapai 1324.26. Padahal, harga Emas sempat terkoreksi pada sesi Asia, tetapi kini kembali menggapai level tertinggi bulanan yang sempat tercapai pada hari Selasa. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
0 Comments
RIFAN FINANCINDO PEKANBARU | PM Inggris Akan Reshuffle Kabinet, Singkirkan Pimpinan Partai1/10/2018 Rifan Financindo Pekanbaru - Menghadapi krisis terkait proposal UU Brexit dan kerja kabinet yang terus menerus menghadapi tantangan di Parlemen, PM Theresa May dikabarkan akan melakukan reshuffle besar-besaran di jajaran politisi top Inggris dalam pekan ini. Diantara orang-orang penting yang akan "disingkirkan", media menyebutkan nama Patrick McLoughlin, pimpinan Partai Konservatif yang merupakan partai pendukung May.
Kabinet PM May telah menghadapi sejumlah gejolak dalam dua bulan terakhir. Pada bulan November 2017 lalu, ia sempat terancam mosi tidak percaya yang diajukan sejumlah anggota Parlemen; serta kisruh yang dipicu oleh wakil-wakil rakyat yang berasal dari anggota partainya sendiri, Partai Konservatif, tetapi menentang Brexit. Baca Juga :
Baca Juga :
Dalam reshuffle kali ini, tak hanya pimpinan Partai Konservatif yang dirumorkan akan diganti. Diantara nama-nama yang disebut oleh BBC "rawan" diganti terdapat pimpinan Majelis Rendah, Andrea Leadsom, dan Menteri Bisnis, Greg Clark. Namun demikian, sejumlah figur penting dalam misi PM May untuk melancarkan pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa (Brexit) seperti Philip Hammond, Boris Johnson, dan David Davis, dikabarkan akan mempertahankan jabatan mereka. Untuk saat ini, belum diketahui bagaimana upaya reshuffle akan mempengaruhi perundingan terkait Brexit. Setelah berita ini merebak, pasangan mata uang GBP/USD masih ranging di kisaran 1.3545, sedangkan EUR/GBP tetap naik-turun di atas 0.8850. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU - Data Non-Farm Payroll (NFP) bulan Desember 2017 yang diumumkan oleh Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat tadi malam menunjukkan angka-angka di bawah ekspektasi. Namun demikian, Dolar AS berbalik menguat terhadap sebagian mata uang mayor, meski apreasiasinya dibatasi oleh reli bullish mata uang negeri jirannya, Dolar Kanada.
Baca Juga :
Pasangan Mata Uang Mayor Ditutup BeragamIndeks Dolar AS (DXY) ditutup naik 0.10% pada hari Jumat (5/Januari) pada angka 91.978, setelah sehari sebelumnya sempat terpuruk di level terendah sejak September pada 91.853. Posisi Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya cenderung beragam (mixed) di akhir perdagangan. Pasangan EUR/USD melorot 0.34% dari level tertinggi tiga tahunnya ke 1.2027, dan USD/JPY menanjak 0.25% ke 113.01. Namun, GBP/USD naik tipis 0.10% ke 1.3565, AUD/USD hanya tergelincir 0.03% ke 0.7858, sedangkan NZD/USD melanjutkan reli sebesar 0.19% hingga menghunjam level 0.7167. Dalam periode yang sama, USD/CAD justru terperosok 0.60% hingga 1.2411, karena data ketenagakerjaan Kanada -yang dirilis di waktu hampir bersamaan dengan NFP AS- malah melonjak jauh di atas estimasi awal. NFP Desember Mengecewakan, Indikator Lain OkeMenurut Departemen Ketenagakerjaan AS, perekonomian hanya mampu menciptakan 148,000 pekerjaan di sektor Non-Farm pada bulan Desember 2017. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi yang sebelumnya dipatok pada 190,000. Akan tetapi, Non-Farm Payroll untuk periode November direvisi naik dari 228,000 menjadi 252,000. Selain itu, Tingkat Pengangguran tetap pada 4.1%, sesuai dengan harapan pasar. Rerata Gaji Per-Jam juga dilaporkan mengalami peningkatan sebesar 0.3% sepanjang bulan Desember; sesuai dengan ekspektasi dan lebih tinggi dari pertumbuhan 0.1% pada bulan November. Baca Juga :
Simpang Pendapat Dalam Tafsir NFP DesemberMenurut TD Securities, lemahnya laporan ketenagakerjaan mengurangi ekspektasi investor akan kenaikan suku bunga yang lebih agresif. Pasalnya, bank sentral AS (Federal Reserve) kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak "bukti yang meyakinkan" mengenai naiknya laju inflasi, sebelum menaikkan suku bunga di bulan Maret mendatang. Namun, sebagaimana dikutip oleh Investing, pelaku pasar lainnya cenderung meremehkan dampak laporan tersebut. Kepala Ekonom Pantheon, Ian Sepherdson, tak merubah ekspektasinya mengenai kenaikan suku bunga AS. Ia tetap memperkirakan akan ada satu kenaikan suku bunga di bulan Maret, diikuti oleh kenaikan berikutnya di akhir setiap kuartal dalam tahun ini. Menurutnya, rerata bergerak (Moving Average) Payroll sekarang pada 203,000, dianggap lebih dari cukup untuk menjaga pengetatan pasar tenaga kerja (yang merupakan salah satu prasyarat untuk dijalankannya kenaikan suku bunga). ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU - ptrifanfinancindoberjangkapku.wordpress.com/2018/01/03/rifan-financindo-berjangka-pekanbaru-pasca-natal-pasar-sepi-dolar-as-ditinggal-pembeli/Pasangan mata uang USD/CHF cenderung bergerak flat di perdagangan hari Rabu ini (27/Desember), meskipun data-data ekonomi dari Swiss yang dirilis dalam beberapa hari terakhir menunjukkan performa cukup baik. Saat berita ditulis, USD/CHF tengah mengambang di antara 0.9892-0.9900 pada timeframe H4. Kisaran tersebut telah dihuninya sejak 22 Desember 2017 lalu.
Baca Juga :
Indeks Keyakinan Bisnis KOF Leading Indicators yang dirilis pada akhir pekan lalu mencatatkan kenaikan cukup signifikan dari 110.4 ke 111.3; jauh lebih baik dibanding estimasi pasar yang mengharapkan kenaikan ke 110.5 saja. Angka 111.3 juga merupakan rekor tertinggi sejak Juni 2010, yang tercapai berkat perkembangan positif di sektor Perbankan dan Ekspor. Walaupun indikator bisnis sektor Konstruksi melambat, tetapi sektor lainnya seperti Manufaktur, Konsumsi, dan Akomodasi, tetapi mengalami kemajuan. Baca Juga :
Dalam data yang dipublikasikan dua jam lalu, Indikator Konsumsi UBS hanya turun sejengkal dari 1.68 ke 1.67 pada bulan November; penurunan pertama dalam lima bulan terakhir. Sedangkan indeks Ekspektasi Ekonomi ZEW untuk bulan Desember melonjak dari 40.7 ke 52.0. Data-data ini hanya tercatat berdampak rendah-menengah di Kalender Forex, sehingga agaknya tetap kurang mampu menopang Franc Swiss versus Dolar AS yang sedang melemah terhadap mayoritas mata uang mayor lainnya. Terlepas dari positifnya data-data ekonomi Swiss, posisi spekulatif pemain pasar masih cenderung bearish terhadap Franc Swiss (CHF). Data Commitment of Traders yang diterbitkan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebelum libur Natal menyebutkan adanya penurunan posisi Short pada CHF, tetapi secara keseluruhan spekulan masih bearish. Total posisi spekulatif pada Swiss Franc bergeser dari -28.8k menjadi -17.4k. ( Mbs-rifan financindo berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex Baca Juga Di :
|
Archives
September 2021
Categories |