Rifan Financindo - Jakarta India mengumumkan akan memblokir 59 aplikasi China termasuk TikTok dan WeChat di negara mereka. Pemblokiran ini dilakukan karena India menilai sejumlah platform itu mengancam kedaulatan, integritas, dan keamanan India.Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengaku prihatin atas keputusan India yang melarang aplikasi China. Pihaknya pun akan memeriksa dan memverifikasi sejauh mana informasi situasi ini. Dikutip dari CNN, Kamis (2/7/2020) pemblokiran sejumlah aplikasi China merupakan buntut konflik kedua negara di sepanjang Garis Kontrol Aktual di Ladakh Timur, Himalaya. Wilayah tersebut selama ini memang dipermasalahkan oleh China dan India. Perpecahan itu pun meningkat setelah bentrokan di perbatasan Himalaya menewaskan 20 tentara India. Bentrokan itu juga mengancam perdagangan, penangguhan kesepakatan bisnis dan seruan untuk memboikot barang-barang dari China di India. Menurut Bank Dunia, India mengimpor lebih banyak barang dari China daripada negara lain. Lebih dari US$ 90 miliar atau Rp 1.300 triliun (kurs Rp 14.230/dolar US) produk pada 2018 termasuk mesin elektronik, bahan kimia dan barang-barang lainnya diimpor dari China. Baca Juga :
Menurut Gareth Price, seorang peneliti senior Program Asia-Pasifik di think tank Inggris Chatham House mengatakan sekarang percekcokan berdampak ke sektor teknologi dan mengancam investasi miliaran dolar dari China ke India. Namun, momen ini dapat dimanfaatkan India untuk mendorong warganya menggunakan barang dan aplikasi lokal. "Mengancam akan memboikot barang-barang China atau melarang aplikasi-aplikasi China akan mengancam posisi bisnis China di India," kata Price. Jika larangan tetap diberlakukan, aplikasi China berisiko kehilangan pasar digital India. Menurut GroupM aplikasi China sangat berkembang pesat di India, tahun ini pertumbuhannya 26% dengan nilai 280 miliar rupee atau Rp 53 triliun (kurs Rp 188/ Rupee India) Ini bukan pertama kalinya TikTok diblokir di India. Aplikasi sempat diblokir tahun lalu setelah pengadilan India memutuskan bahwa aplikasi itu mengancam mengekspos anak-anak ke predator seksual, pornografi, dan intimidasi dunia maya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |