PT Rifan Financindo Berjangka | DPR Panggil Bio Farma hingga BPOM Bahas Perkembangan Vaksin Corona8/31/2020 PT Rifan Financindo Berjangka - Jakarta Komisi IX DPR RI hari ini menggelar rapat dengar pendapat dan rapat dengar pendapat umum dengan pihak terkait dalam pengembangan vaksin virus Corona (COVID-19). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh dan dibuka pukul 14.00 WIB.Poin yang dibahas mengenai penelitian dan pengembangan obat dan vaksin COVID-19, sumber pembiayaannya, dan kendala yang sedang dihadapi. Kemudian, penjelasan tentang perkembangan pengembangan Vaksin Merah Putih, sumber pembiayaannya, dan kendala yang sedang dihadapi. "Intinya kita ingin tahu bahwa di negara kita bahkan dunia juga terdapat pandemi COVID-19 yang hari ini juga mulai meningkat jumlah kasusnya. Oleh karena itu kita ingin tahu segera mendapatkan vaksin maupun obat dalam rangka untuk (mencegah) penyebaran maupun penyembuhan terhadap virus ini," kata dia saat membuka rapat, Senin (31/8/2020). Baca Juga :
Lalu hadir Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Kepala Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran, Ketua UGM Science And Techno Park, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, serta Ketua Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi FKUI-RSCM. "Pada kesempatan ini kita ingin tahu secara pasti problematika yang kita hadapi bersama sehingga solusi-solusi itu akan segera bisa kita tindaklanjuti, baik dari proses maupun hal-hal lain yang memang perlu segera diselesaikan atau perlu ditindaklanjuti," tambahnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka Sumber : finance.detik
0 Comments
PT Rifan - Jakarta Resesi ekonomi Jepang kian dalam. Padahal Negeri Matahari tersebut tidak melakukan lockdown total dalam menangani pandemi Corona dan sempat dipuji oleh pemerintah Indonesia.Ekonominya pada kuartal II-2020 kembali mengalami kontraksi -7,8% dibanding kuartal sebelumnya -2,2%. Sementara secara tahunan atau year on year (yoy), ekonomi kuartal II -27,8%. Penurunan aktivitas ekonomi itu tidak bisa dihindari karena pekerja dan konsumen memilih membatasi kegiatannya di luar meskipun tidak diterapkan lockdown. "Kami mengalami pukulan besar pada bulan April dan Mei, tetapi ekonomi mencapai titik terendah pada bulan Mei, dan pada bulan Juni kami benar-benar mengalami rebound yang cukup besar," kata Kepala Ekonom Jepang di Bank of America Merrill Lynch, Izumi Devalier dikutip dari New York Times, Senin (17/8/2020). Baca Juga :
Meskipun masuk jurang resesi, pada akhir kuartal II-2020 efek penuh dari paket stimulus ekonomi sekitar 40% dari produk domestik bruto termasuk pemberian tunai dan pinjaman tanpa bunga sudah mulai terasa. Jepang diprediksi keluar dari resesi lebih cepat dari yang dipikirkan banyak orang. Peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh berakhirnya keadaan darurat nasional negara itu pada akhir Mei, ketika pekerja mulai kembali ke kantor dan konsumen kembali ke toko, didukung oleh subsidi pemerintah. "Kami mengalami rebound pembukaan kembali pada bulan Juni karena orang-orang mulai keluar dan berbelanja lagi. Pemberian uang tunai pada dasarnya diterima dari akhir Mei hingga Juni, jadi ketika ekonomi dibuka kembali, orang-orang memiliki uang tunai untuk dihabiskan," ucap Devalier. Itu menjadi peningkatan tajam dalam penjualan ritel di bulan Juni. Produksi dan ekspor industri juga meningkat dan tingkat pengangguran negara itu benar-benar turun sepersepuluh poin menjadi 2,8% selama bulan yang sama. Namun semua itu tergantung dari bagaimana negara itu mengendalikan virus Corona. Klik halaman selanjutnya. Pada bulan Juni, saat jumlah virus rendah pemerintah pusat mulai kampanye untuk mendorong perjalanan domestik dengan harapan menghidupkan kembali pariwisata lokal dan ekonomi jasa yang hampir mati. Tetapi kasus baru meningkat lagi pada Juli. Gubernur Okinawa dan prefektur Aichi di Jepang telah menekan pemerintah pusat untuk bertindak. Pemerintah Tokyo telah meminta restoran dan bar tutup pada pukul 10 malam setelah dilaporkan ada lebih dari 200 kasus baru sehari selama sebulan terakhir. Hal itu membuat konsumen gelisah dan menghentikan peningkatan belanja yang terlihat di bulan Juni, sehingga rebound di kuartal III-2020 berisiko menjadi cukup lemah. "Korporasi dan konsumen memiliki kemampuan untuk menahan guncangan jangka pendek. Tetapi semakin lama kita berada di bawah normal, semakin lama kita berada jauh di bawah normal, akan ada efek urutan kedua yang akan mengarah pada keseimbangan pemulihan yang lebih lamban," tegasnya. Ekonom di NLI Research Institute, Taro Saito mengatakan ketidakpastian seputar virus sulit untuk memprediksi masa depan. Dia menyebut butuh waktu setidaknya tiga tahun bagi ekonomi Jepang untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi. "Kami mungkin telah keluar dari periode terburuk. Tetapi kami masih jauh dari apa yang disebut normal," tandasnya.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo - Jakarta Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini turun. Dolar AS turun tipis ke level Rp 14.685.Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Kamis (13/8/2020). Hingga pukul 09.35 WIB, dolar AS terpantau bergerak di level Rp 14.660-14.775. Pergerakan dolar AS kembali menguat setelah sempat melemah kemarin. Jika ditarik dalam sepekan terakhir, nilai tukar dolar AS tercatat menguat 1,29% dan secara month to month menguat 0,98%. Baca Juga :
Dikutip dari perdagangan RTI, Kamis (13/8/2020), IHSG menguat 12 poin (0,24%) ke level 5.245. IHSG kemudian bergerak stagnan, sedangkan indeks LQ45 juga naik 1 poin (0,14%) ke 826. Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 27,976.84 (+1.05%), NASDAQ ditutup 11,012.24 (+2.13%), S&P 500 ditutup 3,380.35 (+1.40%). Bursa saham US ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan Rifanfinancindo - Jakarta Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak mengungkapkan masih banyaknya data penerima bantuan sosial (bansos) yang tumpang tindih di regional tersebut, khususnya dalam penyaluran bansos dari pemerintah pusat. "Ada 3,8 juta keluarga dari 5,2 juta penerima bansos dari Kementerian Sosial, yang bantuannya mentok Rp 200.000/bulan. Sedangkan yang 1,4 juta dari Kemensos ini dapatnya Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan, Rp 300.000 sampai Desember," kata Emil dalam webinar Transformasi Digital Kementerian Keuangan, Rabu (12/8/2020). Ia mengungkapkan, baik data penerima bansos COVID-19 dari pemerintah pusat, data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan sebagainya masih ada yang tak sesuai. "Kan kasihan ini yang Rp 200.000/bulan, mereka se-yogyanya punya usaha mikro, apakah pedagang asongan, tukang becak, pedagang pasar," tutur Emil. Asal-muasal dari persoalan tersebut ialah data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari penerima bansos yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Baca Juga :
Ia mengatakan, untuk bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) Rp 2,4 juta per orang harus disalurkan ketika datanya sudah divalidasi ke lapangan, dan sudah memperoleh daftar prioritas penerima. "Kemudian sekarang ada UMKM misalnya, ini ada wacana 12 juta UMKM akan dapat bantuan Rp 2,4 juta. Nah ini kita sampaikan, Pak tolong diprioritaskan," imbuhnya. Selain itu, Emil mengatakan saat ini Pemprov Jatim sedang bekerja sama dengan KPK, BPKP, dan Kejaksaan Agung untuk menyusun data penerima bansos yang tepat sasaran, sehingga nantinya bisa dipertanggungjawabkan. "Kita mengintervensi berbasis Kartu Keluarga (KK). Kalau misalnya keluarga ini bisa kita identifikasi, kita bisa tahu apakah di satu KK ini ada bantuan yang tumpang tindih. Ini banyak sekali. Karena bantuan tentunya tidak unlimited, maka kita prioritaskan pada keluarga yang belum pernah mendapatkan. Nah ini tidak bisa dilakukan manakala NIK-nya invalid. Nah ini yang kita sedang kerjakan bersama KPK, BPKP, Kejaksaan, ini dengan menggunakan NIK sebagai basis data," tutup Emil.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo Berjangka - Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 tercatat kontraksi 5,32%. Angka ini meleset dari prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.Lalu bagaimana dengan kuartal III? Peneliti CSIS Fajar B Hirawan menjelaskan kuartal III 2020 ekonomi Indonesia diproyeksi sudah kembali positif. "Kuartal III 2020 sepertinya kita akan kembali positif, meskipun tipis di kisaran 0-1%," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (6/8/2020). Baca Juga :
Dia mengungkapkan hal ini karena Indonesia sudah 'curi start' pada Juni 2020 untuk menggairahkan kembali perekonomian. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti dana stimulus COVID-19 yang dapat terserap dengan baik dalam membiayai program-program pemulihan ekonomi mulai dari bantuan sosial, pemulihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga korporasi. Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini masih minus. Dia menyebut bahkan bisa lebih besar dari kuartal II yang kontraksi 5,32%. "Indonesia saat ini sudah masuk krisis ekonomi, tidak bisa dihindari. Karena stimulus sangat rendah, tidak bisa mengangkat daya beli," imbuh dia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 tercatat 5,32% dibandingkan periode yang sam atahun lalu. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan jika dibandingkan dengan kuartal I 2020 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi 4,19%.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka Sumber : finance.detik PT Rifan - Jakarta Perusahaan media Amerika Serikat NBC Universal akan memangkas 10% dari 35 ribu karyawannya. Kebijakan ini dilakukan karena perusahaan terpukul pandemi virus Corona.Dikutip dari CNN, Rabu (5/8/2020) pemutusan hubungan kerja (PHK) skala besar NBCU ini diumumkan The Wall Street Journal pada Selasa kemarin. Karyawan perusahaan yang akan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di antaranya dari divisi siaran, studio film, dan taman hiburan. CEO NBC Universal Jeff Shell mengatakan saat ini perusahaan sedang melakukan restrukturisasi. Baca Juga :
Dalam beberapa bulan ini telah melakukan berbagai upaya, dari mengalihkan sumber daya hingga investasi bisnis televisi biasa ke streaming. Hasilnya NBCU bulan lalu meluncurkan Peacock, layanan streaming yang menampilkan program TV NBCU dari acara komedi hingga ratusan film baru. Sebelumnya perusahaan telah mem-PHK sejumlah stafnya di situs siaran olahraganya seperti Hardball Talk dan College Football Talk pada, Senin (5/8/2020). Selain itu, perusahaan juga telah melakukan upaya pemotongan biaya, dari biaya anggaran iklan, produksi film, dan menghentikan perilisan film. Meski perusahaan membuka taman hiburan, namun kapasitas pengunjung dikurangi guna menghentikan penularan virus. Selain pandemi virus Corona adapun masalah lain yang tengah NBCU hadapi. Perusahaan menghadapi dugaan perilaku tidak pantas di kantor yang dilakukan oleh komisaris NBC Entertainment Paul Telegdy. Dugaan ini ditemukan oleh The Hollywood Reporter. Kini perusahaan tengah menyelidiki kebenaran dugaan tersebut. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Sumber : finance.detik |
Archives
September 2021
Categories |