Rifanfinancindo - Harga minyak menguat lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Rabu kemarin (27/Februari), disebabkan oleh penurunan tajam stok minyak mentah AS. Di samping itu, langkah Arab Saudi yang menepis ajakan Presiden Donald Trump untuk mengekang kenaikan harga minyak, ikut berkontribusi melambungkan harga emas hitam pekan ini.
Kenaikan harga minyak pada hari Rabu sudah terasa sejak memasuki sesi Eropa, dan terus berlanjut setelah rilis data persedian minyak mentah AS di sesi New York. Laporan tersebut menunjukkan persediaan minyak anjlok sebesar 8.6 juta barel minggu lalu, mematahkan ekspektasi kenaikan stok sebesar 2.8 juta barel. "Secara keseluruhan, ini adalah laporan yang sangat positif di tengah permintaan yang terus meningkat. Saya telah melihat dampak pemangkasan output produksi OPEC terhadap tren kenaikan harga minyak," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. Pada pukul 08:50 WIB pagi ini (28/Februari), minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $66.42 per barel, menguat 1.2 persen dari level pembukaan hari Rabu kemarin. Kenaikan serupa juga dialami oleh minyak WTI yang saat ini berada di kisaran $56.71 per barel, meroket lebih dari 2 persen dari harga pembukaan sesi sebelumnya. Baca Juga :
Namun, desakan Trump tersebut langsung ditampik oleh Menteri Energi Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa OPEC dan mitra-mitranya tidak terlalu menggubris himbauan orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut. "Negara anggota OPEC dan mitra sebenarnya mengambil tindakan yang sangat lambat dan terukur. Seperti halnya selama paruh kedua tahun 2018 lalu, saat kami lebih mengutamakan stabilitas pasar dan harga," kata Khalid al-Falih, menteri Energi Arab Saudi, dalam responnya terhadap cuitan Trump. Perlu diketahui, harga minyak telah naik sebesar 20 persen di sepanjang 2019, dipicu oleh pemangkasan produksi negara-negara OPEC dan mitra utama seperti Rusia. Langkah ini diterapkan guna mencegah penurunan harga minyak. Trend kenaikan harga minyak diprediksi akan terus berlanjut, terutama karena Menteri Energi Saudi berencana untuk memperpanjang pembatasan output hingga akhir tahun ini.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex
0 Comments
Rifan Financindo - Jakarta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank hari ini meluncurkan pusat informasi tentang dunia ekspor impor berbasis web yang diberi nama National Export Dashboard (NED).
Platform informasi itu dibuat LPEI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED) atau Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Ekspor Indonesia. "Dengan mengucap Bismillah sebentar lagi kita akan resmikan NED," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menekan tombol peresmian NED di Gedung Prosperety, Jakarta, Rabu (27/2/2019). Baca Juga :
NED sendiri berisi informasi tentang industry reports and forecasts, data perdagangan dan analisis, informasi pasar, informasi negara tujuan ekspor, hingga isu-isu perdagangan antar negara terkini. Setelah meluncurkan NED, acara dilanjutkan dengan sarasehan komoditas unggulan. isinya membahas pemaparan hasil kajian dari Indonesia Eximbank Institute dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai proyeksi ekspor berdasarkan industri untuk 10 komoditas ekspor unggulan, serta analisa rantai pasok 5 komoditas unggulan. Dalam acara ini juga dilakukan penerbitan edisi pertama buku kajian proyeksi ekspor berdasarkan industri yang mengulas mengenai performa dan proyeksi 10 komoditas unggulan ekspor Indonesia. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Ibu Sinthya Roesly mengatakan secara mandat, LPEI memiliki kepentingan untuk dapat mengetahui performa ekspor ke depan di setiap sektor terutama di tengah kinerja ekspor yang tidak ringan dan tantangan di Internal LPEI yang semakin tidak mudah. "Kajian ini berbasis sumber data yang sebagian besar tersedia di dalam NED. Selanjutnya, hasil kajian dari LPEI dan UNIED diharapkan tidak hanya dimanfaatkan oleh internal LPEI, tetapi juga untuk lintas Kementerian dan Lembaga, asosiasi dan pelaku usaha serta akademisi dan mahasiswa, sehingga dapat menjadi salah satu referensi untuk perumusan kebijakan Pemerintah dan pengambilan keputusan bisnis. Market intelligence dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga menjadi nilai lebih dari NED," ujarnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo - Dolar Australia menguat pada hari Jumat minggu lalu (23/Februari), karena dibantu oleh kenaikan harga komoditas dan saham global. Penguatan AUD terhadap mata uang mayor lain berlanjut di awal sesi perdagangan Asia pagi ini (25/Februari), dan membuka jalur reli hari kedua secara berturut-turut.
Penguatan AUD tercermin dari pergerakan yang terus mendaki menuju level 0.72. Pada awal perdagangan Sydney, pair AUD/USD menguat 0.15 persen, AUD/CNH naik 0.17 persen, AUD/EUR menguat 0.08 persen, AUD/CAD naik 0.13 persen, dan AUD/GBP menguat 0.22 persen. Penguatan Dolar Australia masih berlanjut hingga pukul 10:15 WIB ketika berita ini di-update, berada di kisaran 0.7140 terhadap Dolar AS. Kenaikan AUD kali ini terlihat sebagai upaya koreksi dari penurunan pada hari Kamis pekan lalu (22/Februari), yang dipicu oleh kabar bahwa China melarang impor batubara dari Australia. Namun kemudian, gubernur RBA menepis segala spekulasi tentang dampak negatif kabar tersebut terhadap perekonomian Negeri Kangguru. Pejabat China juga membantah kabar pelarangan impor batu bara dari Australia, sehingga AUD pun kembali terdorong naik sepanjang hari Jumat pekan lalu. Baca Juga :
"Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang yang sangat bagus bagi AS untuk mencapai kesepakatan, sekaligus mengakhiri perang dagang dengan China. Trump juga cenderung akan memperpanjang batas waktu 1 Maret dan berharap bisa bertemu dengan Presiden Xi Jinping bulan depan," kata Ray Attrill, Kepala Strategi FX di Bank National Australia. Attrill menambahkan bahwa wakil PM China yang pada hari Jumat lalu menghadiri konferensi pers Trump di Washington, sepakat bahwa memang ada kemajuan besar dalam perundingan dagang. Ia mengatakan sangat mungkin kedua negara bisa mencapai kesepakatan. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo
Rifan Financindo - Jakarta Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto disebut menguasai lahan hingga ratusan ribu hektar (ha). Hal itu diungkapkan pertama kali oleh Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam debat capres jilid dua beberapa waktu lalu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan selaku pihak pemerintah secara pribadi menilai penguasaan lahan ratusan ribu ha oleh Prabowo bukan masalah yang besar. Asalkan lahan itu dikelola dengan baik "Nggak ada saya bilang masalah. Nggak lah. Kalau dikelola profesional dan baik silakan saja, nggak ada masalah," ujarnya di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019). Baca Juga :
Namun dia menegaskan, ke depan pemerintah tak lagi mau asal membagikan lahan-lahan yang besar kepada segelintir pihak. "Ke depan pemerintah nggak mau bagi lahan itu, yang lalu ya sudah," ucap Luhut. Ke depan, tambah Luhut, pemerintah akan menerapkan kebijakan satu peta (one map policy) dalam hal kepemilikan aset. Pemerintah juga akan mendorong transparansi dalam hal kepemilikan aset. "Saya berkali-kali bilang dengan one map policy kamu bisa tau saya punya berapa, saya juga tau kamu punya berapa. Bukan hanya tanah, properti misal yang sok bersih, di Google bisa liat nanti berapa harta si tokoh yang ngomong-ngomong begini. Tau-tau enggak punya bisnis tapi punya properti di Jakarta, di Kebayoran, di mana," tegasnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo - Jakarta Tambang terbuka (open pit) Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) tak lagi sibuk. Kini Grasberg sudah menua, dan tengah menunggu hari-hari terakhirnya. Bila ditilik sejarahnya, Gunung Grasberg ditemukan pertama kali oleh seorang Geologis Belanda, Jean Jacques Dozy pada tahun 1936. Kisahnya, Dozy melihat dan melaporkan adanya keganjilan tumbuhan di sebuah gunung yang terletak kurang lebih 4 km di sebelah utara-barat Ertsberg, tambang pertama yang dieksplorasi Freeport di Papua. Pada tahun 1997, berdasarkan klasifikasi besar cadangan dan kadar tembaganya, Grasberg diidentifikasi sebagai tambang tembaga tipe propiri terbesar ketiga di dunia yang kandungan tembaganya diperkirakan lebih dari 1 miliar ton. Baca Juga :
Kalau berdasarkan kadar emasnya, Grasberg menjadi tambang terbuka tunggal tipe propiri dengan kandungan emas terbesar. Bahkan, jumlahnya pun lebih dari 55 juta ons emas. Namun setelah bertahun-tahun terus dieksplorasi, tambang terbuka Grasberg yang juga menjadi tumpuan terbesar penyuplai hasil tambang utama Freeport telah mencapai titik akhirnya. Kepala Teknik Tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), Zulkifli Lambali mengatakan kegiatan tambang di Grasberg bisa berakhir pada akhir tahun 2018. "Tambang open pit kita di Grasberg merupakan tempat produksi utama saat ini, Kita rencanakan akan berakhir di tahun ini, kita menyebutnya akan ditutup," kata Zulkifli, seperti yang dikutip detikFinance saat berbincang dengan media di Tembagapura, Papua pada tahun lalu. Produksi harian Freeport saat ini berada di angka 240 ribu ton per hari, dan sekitar 170-180 ribu ton di antaranya merupakan hasil dari pengerukan di Grasberg. Sisanya dari tambang bawah tanah underground, itupun belum maksimal eksplorasinya. "Jadi pada tahun 2019, produksi Freeport akan turun sekitar 60%, karena Grasberg tutup dan tambang bawah tanah belum optimal memproduksi. Ini memang masa-masa sulit bagi kita, tetapi ini sudah kita prediksi," lanjutnya. Tambang Grasberg merupakan tambang open pit yang potensinya tercatat 34 juta metrik ton. Dengan konsentrat tembaga 1,29 gram per metrik ton, kandungan emas di Grasberg Open Pit ini juga lebih besar dibandingkan tambang lain, jumlahnya mencapai 2,64 gram per metrik ton dan untuk perak mencapai 3,63 gram per metrik ton. "Untuk tambang bawah tanah kita baru produksi dari DOZ dan Big Gossan. tapi setelah Grasberg tutup tahun depan maka semuanya akan datang dari underground, dan akan kita capai 160 ribu ton per hari, tapi setelah dua tahun kemudian," papar Zulkifli yang sudah hampir 30 tahun bekerja di Freeport. Alhasil, untuk mengejar ketertinggalan pasca era Grasberg, Freeport harus menjadi agresif membangun infrastruktur di tambang bawah tanahnya. Tak kurang dari 600 km jalur sudah tersambung di sepanjang tambang bawah tanahnya. Selain itu, kendali jarak jauh (MineGem) untuk mengeruk hasil tambang pun sudah dioperasikan lantaran risiko di tambang underground yang lebih tinggi. Belum lagi crusher (mesin penghancur bijih) terbesar, kereta bawah tanah yang sampai sekarang juga terus dikembangkan termasuk lift di area tambang GBC untuk memperpendek waktu tempuh bagi pekerja dan distribusi alat. Harapannya, tambang bawah tanah bisa menjadi mesin produksi utama Freeport utama usai era Grasberg open pit. Targetnya adalah, usai produksi anjlok di 2019, masuk tahun 2020 mereka bisa memaksimalkan tambang bawah tanah. "Tambang bawah tanah memang sulit diprediksi. Cuma yang pasti investasi di sini lebih tinggi, risikonya lebih tinggi, dan tantangannya juga semakin tinggi. Cuma memang masa depan Freeport ada di sini," sambung Zulkifli. Dengan berkurangnya aktivitas pertambangan open pit, maka sejak 2018 mulai mengirim peralatan tambang ke sejumlah perusahaan pertambangan di luar negeri, khususnya di wilayah Amerika Selatan dan Amerika Utara. Beberapa di antaranya seperti 60 unit truk tambang Komatsu tipe 930 yang dikirim ke tambang di Peru, Amerika Selatan dan selanjutnya juga berencana mengirim beberapa truk tambang lainnya ke sejumlah perusahaan pertambangan di wilayah Amerika Utara.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifan Financindo - Dolar AS bergerak melemah di awal perdagangan Asia pada hari Senin (18/2), karena dipicu oleh meningkatnya Risk Appetite investor, menyusul hasil positif dari pembicaraan perdagangan AS-China yang berlangsung selama 5 hari di Beijing minggu lalu. Hal tersebut mendorong investor beralih dari aset safe haven menuju aset berisiko.
Pelemahan cukup signifikan Greenback di awal pekan tercermin dari pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang mencatatkan harga Open di kisaran 96.80. Level pembukaan yang jauh lebih rendah dari kisaran 97.36 pada sesi penutupan akhir pekan lalu, membuat harga menciptakan gap turun yang cukup lebar di time frame H1. Baca Juga :
Dolar AS tercatat melemah terhadap major currencies seperti Euro, Sterling, AUD, dan Dolar Kanada, termasuk Franc Swiss. Akan tetapi, Dolar AS menguat terhadap Yen, terutama karena rilis data ekonomi Jepang pagi ini berada di bawah ekspektasi. Progres Pembicaraan AS-China Bangkitkan Risk AppetiteBaik Amerika Serikat maupun China sama-sama melaporkan adanya kemajuan positif dalam pembicaraan perdagangan yang berlangsung selama 5 hari di Beijing minggu lalu. Kendati demikian, pihak Gedung Putih mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memaksa perubahan dalam perilaku perdagangan China, yang dianggap Trump merugikan AS sejak lama. Meski belum benar-benar mencapai kesepakatan, pasar merespon positif kabar kemajuan terkait pembicaraan dagang AS-China, terlebih setelah beredar kabar yang menyebut bahwa kedua negara akan melanjutkan negosiasi pekan depan di Washington. Hal ini membuka kemungkinan positif sebelum batas 1 Maret yang dikehendaki Presiden Trump. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo - Jakarta Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia sedang menuju penerapan biodiesel 100% atau disebut B100. Langkah itu ditempuh petahana untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil. Lalu, apa sebenarnya definisi B100 itu sendiri? Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menerangkan, B100 sendiri merupakan bahan bakar yang sepenuhnya berasal dari nabati. Dalam B100 tidak ada komponen dari minyak fosil. Baca Juga :
"B100 itu kan adalah bahan bakar dari nabati, dalam arti bukan fosil. Apakah kelapa sawit, jarak, dan lebih ke bahan-bahan yang memang dari tumbuhan sebagai bahan bakar," katanya kepada detikFinance, Senin (18/2/2019). Sementara, yang ada di pasaran saat ini adalah B20. Mamit menjelaskan, B20 merupakan bahan bakar campuran dari minyak solar dan kelapa sawit. Di dalam bahan bakar itu, komponen kelapa sawit sebesar 20%. "Kalau sekarang solar diblending kelapa sawit. Solar dicampur kelapa sawit dengan komposisi 20% dari 1 liter. Jadi 800 mililiter solar, 200 mililiter adalah kelapa sawit," ujarnya. Mamit mengatakan, langkah pemerintah menerapkan B20 untuk mengurangi impor solar. "Jadi ini yang dilakukan pemerintah B20 tujuannya adalah untuk mengurangi impor migas. Dengan blending otomatis volume impor solar berkurang, karena dipenuhi kelapa sawit ini," tutupnya. Untuk diketahui, semalam Jokowi menyampaikan akan mengurangi penggunaan energi fosil dengan penerapan B20. Dia bilang, akan meningkat sampai menjadi B100. "Biodiesel, biofuel sudah kita mulai melakukan produksi B20 kita teruskan sampai B100. Sehingga ketergantungan energi fosil semakin berkurang dari tahun ke tahun," kata Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifanfinancindo - Departemen Statistik Jepang pada hari Kamis (14/2) merilis data GDP selama kuartal keempat tahun lalu, yang rebound dengan laju ekspansi 1.4 persen YoY. Pengeluaran bisnis dan konsumen pulih setelah pada kuartal sebelumnya terimbas oleh bencana alam. Tetapi, proteksionisme perdagangan global terutama dari AS, masih membayangi perekonomian Jepang hingga saat ini.
Sesuai dengan ekspektasi ekonom, GDP Jepang tumbuh 1.4 persen YoY sepanjang kuartal IV-2018, naik dari level minus 2.5 persen yang tercapai pada kuartal III. Dalam perhitungan kuartalan, GDP Jepang kuartal IV tumbuh sebesar 0.3 persen, lebih rendah dibandingkan forecast 0.4 persen oleh ekonom sebelumnya. Namun, angka tersebut masih lebih baik dari laporan q/q di kuartal III yang merosot ke level -0.7 persen. Baca Juga :
Terlepas dari kenaikan ekspor tersebut, beberapa ekonom tetap khawatir jika ekspor Jepang akan melemah tahun ini, apabila AS-China gagal mencapai kesepakatan dalam pembicaraan perdagangan yang berlangsung di Beijing minggu ini. Sektor Ekspor Jepang akan semakin terpukul apabila AS benar benar menaikkan tarif impor baru atas produk China pada bulan Maret mendatang. "Angka-angka (GDP) telah pulih, tetapi Jepang masih merupakan negara dengan ekonomi yang kehilangan momentum. Semakin lama perang dagang AS-China berlangsung, maka semakin banyak perusahaan Jepang yang harus menghentikan belanja modal. Intinya, perang dagang berarti ekspor yang melemah," kata Hiroshi Miyazaki, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. USD/JPY Terus MelajuRebound GDP Jepang kuartal IV tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen. Kekhawatiran pasar akan risiko perang dagang terhadap ekonomi Jepang tampaknya terus membawa Dolar AS menguat versus Yen. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 111.007, menguat 2.1 persen sejak awal bulan Februari. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex |
Archives
September 2021
Categories |