PT Rifan Financindo - Data ADP Non Farm Payroll AS bertambah sebanyak 213,000 di bulan Januari 2019. Walaupun turun jauh dibandingkan dengan data bulan sebelumnya yang mencapai 262,000, ADP Non Farm Payroll AS awal tahun ini lebih tinggi daripada ekspektasi yang hanya 180,000. Sektor penyedia jasa tercatat sebagai kontributor terbesar, setelah merekrut tenaga kerja untuk 145,000 lowongan.
Baca Juga :
Pasca rilis data tersebut, Indeks Dolar AS menguat tipis 0.08 persen ke 95.89. Namun, level tersebut masih belum jauh dari kisaran rendah yang terbentuk pada tanggal 25 Januari. Saat berita ini ditulis, pasar masih mengantisipasi pengumuman hasil FOMC. Ekspektasinya, bank sentral AS tersebut akan menunjukkan sentimen dovish. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo
0 Comments
Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak ibu-ibu di Muara Gembong, Bekasi, piknik ke Monas. Ajakan itu sebagai apresiasi terhadap ibu-ibu yang dipandang memiliki kreativitas tinggi. Pernyataannya itu disampaikannya dalam cuitan di akun Twitternya hari ini saat dia tengah melakukan kunjungan di Muara Gembong. "Apresiasi untuk ibu2 di Muara Gembong daur ulang plastic kopi jadi tikar cantik. Minggu depan saya ajak mereka piknik ke monas," cuitnya, Rabu (30/1/2019). Cuitannya itu disertai unggahan video. Di dalamnya Susi tengah duduk di sebuah warung. Dia terkesima dengan tikar yang ada di warung tersebut. "Kawan kawan saya di muara gembong, saya kesini mau panen tambak terus duduk di warung, tikarnya hebat sekali. Coba lihat dari apa tu, dari bungkus kopi, warnanya cantik dan luar biasa kerajinan ini," tuturnya. Baca Juga :
Sekadar tahu, Susi hari ini ke Muara Gembong menemani Presiden Joko Widodo. Kunjungan tersebut guna mengecek jembatan baru dan melakukan panen udang dari tambak. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : finance.detik Rifan Financindo - Sejak riuh rendah aksi jual ekuitas pada bulan Desember lalu, banyak investor mencari aset keuangan alternatif untuk melindungi kekayaan mereka guna mengantisipasi apabila pasar kembali bergejolak. Sebagaimana dikutip oleh CNBC, HSBC menilai bahwa Obligasi AS, Yen Jepang, dan emas bisa menjadi aset safe haven terbaik pada situasi semacam itu.
Secara tradisional, ketiga aset keuangan tersebut telah berfungsi sebagai safe haven dikarenakan stabilitas dan likuiditas yang relatif lebih baik dibandingkan aset lainnya. Karakter khas itu dibuktikan kembali dalam riset terbaru HSBC. Namun, Franc Swiss tak lagi memegang peran serupa. 3 Aset Keuangan Terbaik Apabila Pasar Bergejolak Lagi Baca Juga :
Riset Berbasis 10 Juta Simulasi HSBC menjalankan 10 juta simulasi berdasarkan pembobotan atas berbagai portofolio. Mereka menemukan bahwa obligasi AS bertenor rendah memiliki rasio risiko/return tertinggi dan mengalami kenaikan ketika volatilitas bursa ekuitas meningkat. Yen Jepang berada di posisi kedua, sedangkan Emas meraih medali perunggu dalam riset yang sama. Lebih lanjut, menurut HSBC, obligasi AS akan meningkat lebih tinggi apabila kenaikan yield merupakan katalis bagi aksi jual di pasar saham. Sementara itu, status jangka panjang Yen sebagai safe haven cukup aman. Walaupun perlambatan pertumbuhan ekonomi global makin parah, mata uang Jepang ini akan menunjukkan performa baik karena punya basis investasi luas secara internasional. "Jika kita menyaksikan satu periode repatriasi (perpindahan dana investor dari luar negeri ke dalam negeri masing-masing -red) di pasar keuangan global, kemungkinan bias mudik para investor Jepang bisa mengungguli aliran dana ke luar dari para investor asing di Jepang. Hasilnya: aksi risk-off lintas pasar keuangan global bisa mengakibatkan penguatan JPY," ujar Pierre Blanchet, pimpinan strategi multi aset HSBC. Emas Dan CHF: Kualitas Safe Haven Berkurang Emas berada di peringkat ketiga sebagai aset keuangan yang bersifat safe haven saat ini, karena rasio risiko/return yang lebih rendah ketimbang obligasi AS dan Yen. HSBC menilai, kualitasnya sebagai safe haven meningkat karena pelemahan Dolar AS pada krisis keuangan sebelumnya. Pelemahan Dolar AS diekspektasikan takkan terjadi pada gejolak pasar berikutnya, sehingga daya tarik Emas akan berkurang hingga batas tertentu. Di sisi lain, HSBC mencatat bahwa Franc Swiss tak lagi menyediakan 'perlindungan' memadai, karena berkurangnya pengaruh investor domestik di Swiss. Blanchett mengatakan, "Pada tahun-tahun pasca-krisis, CHF diuntungkan oleh (langkah) investor lokal merepatriasi aset-aset saat pasar sedang stress. Namun demikian, setelah diberlakukannya batas nilai tukar EUR-CHF pada 2011, Swiss menghadapi arus dana masuk kumulatif secara signifikan dari investor asing. Perilaku mereka kini menjadi penggerak yang lebih penting daripada di masa setelah krisis finansial (sebelumnya)."( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : Seputarforex PT Rifan Financindo - Jakarta Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Citilink akan menerapkan tarif bagasi. Maskapai berbiaya murah tersebut bakal menerapkan tarif bagasi mulai 8 Februari 2019.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hengki Angkasawan mengatakan, Citilink telah mendapat restu pemerintah. Dia bilang, Citilink tak langsung menerapkan tarif namun ada masa sosialisasi selama 2 minggu. Lanjutnya, Citilink akan menerapkan tarif bagasi pada 8 Februari 2019. Baca Juga :
"Sosialisasi sampai 2 minggu ke depan, 8 Februari 2019 mulai diterapkan," kata dia kepada detikFinance lewat pesan singkat, Senin (28/1/2019). Untuk diketahui, Lion Air resmi menarik tarif bagasi pada 22 Januari 2019. Dengan begitu, kelebihan barang 7 kg dikenakan biaya. Hengki sebelumnya bilang, pemerintah tak bisa melarang maskapai menerapkan tarif bagasi. "Kalau dari kita LCC memang diperbolehkan menarik bagasi yang dia free 7 kg. Bagi pemerintah apapun keputusan maskapai untuk mengedukasi juga masyarakat. Jadi kalau berpergian cuma 2 hari masa bawanya sampai 20 kg, itu saja yang kita inginkan untuk masyarakat memahami bagaimana perjalanan kita juga efektif," terangnya, Selasa (22/1/2019).( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifanfinancindo - Nilai tukar Rupiah hari ini menguat dibandingkan penutupan kemarin yang tercatat di kisaran Rp14,187 per USD. Pada Kamis siang ini (24/Januari), grafik pasar spot Bloomberg menunjukkan Rupiah berada di area Rp14,160 per USD. Meski lebih lemah jika dibandingkan dengan harga di sesi pembukaan pagi ini (Rp14,126 per USD), kurs Rupiah tersebut masih terangkum positif.
Sementara itu, Data kurs referensi JISDOR juga mencatat Rupiah menguat di Rp14,141. Level tersebut lebih baik dibandingkan hari Rabu (23/Januari) kemarin yang berada di kisaran Rp14,188. Baca Juga :
Pertama, sentimen negatif masih menyelimuti perekonomian AS, seperti partial government shutdown yang telah berlangsung selama 33 hari, dan ketidakjelasan proses perundingan antara AS-China terkait perang dagang. Hal ini membuat Dolar AS terus dibayang-bayangi oleh trend pelemahan. Kedua, pesimisme pasar terhadap pergerakan Indeks Dolar AS. Hal ini diamini oleh Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail, yang memproyeksi jika DXY akan terus melemah hingga kisaran 95.80-96.00 terhadap mata uang utama lainnya. Hal ini terbukti setelah terjadinya penurunan Dolar AS terhadap Yen. Imbas dari penguatan Yen disinyalir bisa menopang pergerakan Rupiah. "Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.150-Rp14.180 per dolar AS," tulis Ahmad sebagaimana dikutip dari Bisnis[dot]com. Ketiga, jatuhnya harga minyak dunia juga menjadi sentimen lain yang menggerakan Rupiah. Sebagaimana yang diberitakan Reuters (23/Januari) kemarin, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2019, mengalami penurunan sebesar 1.3% menjadi 52.34 Dolar AS. Hal serupa juga dialami minyak mentah jenis Brent yang turun sebesar 1.1% menjadi 60.80 dollar AS per barrel. Menanti Rilis Data Penanaman Modal AsingAkankah rilis data penanaman modal asing di Indonesia pada Q4 2018 berpengaruh pada nilai tukar Rupiah? Data tersebut rencananya akan diumumkan besok hari Jumat, 25 Januari 2019. Sejauh ini, data penanaman modal asing di Indonesia mencatat hasil yang kurang memuaskan, yakni -20.2% dan mencapai Rp89.1 Triliun. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal pertama 2015.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo - Bandung PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI nyaris telah merampungkan seluruh pesanan pesawat udara dan helikopter dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hanya tinggal satu unit heli yang rencananya akan dimodifikasi penuh dengan persenjataan. Lalu berapa kocek yang dikeluarkan untuk alutista itu?
Ada dua alutista yang dirampungkan PTDI atas pesanan Kemenhan untuk digunakan TNI AL. Berdasarkan teken kontrak antar keduanya, PTDI membuat 11 unit Heli Anti Kapal Selam (AKS) dan dua unit pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA). "Heli AKS 120 juta euro untuk MPA US$ 59 juta," ucap Kepala Staff Umum (Kasum) Panglima TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdyawan usai serah terima pesawat dan heli di Gedung PTDI, Bandung, Kamis (24/1/2019). Sementara itu Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji tidak merinci harga per unit dari alutista itu. Namun dia hanya membocorkan angka untuk heli AKS. "Untuk basic (tanpa full spesifikasi) 10 juta (euro). Kalau full 17 juta (euro)," kata dia. Agus mengatakan dari 11 heli tersebut, dua di antaranya akan dilengkapi dengan teknologi canggih yang akan mendukung kebutuhan TNI AL di laut. Satu heli yang belum diserahkan Alan dilengkapi terlebih dahulu, sementara dari heli yang sudah diserahkan, akan dibawa kembali ke PT DI untuk dipasang peralatannya. "Sedang proses, penyerahannya tahun ini juga," kata dia. Heli dengan full spesifikasi ini akan dilengkapi dengan pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru berjenis Helicopter Long-Range Actice Sonar (Helras). Baca Juga :
Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Teknologi HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh. Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro memastikan untuk suku cadang teknologi tersebut sudah disiapkan. Pihaknya bekerja sama dengan negara Prancis dan Amerika. "Sudah disiapkan. Satu sistem sonar yang bisa melacak, torpedo mengikuti sehingga target kapal selam itu tercapai," kata dia. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo Rifan Financindo - Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan bebas dari penjara esok hari. Jokowi menegaskan, Ahok sudah menjalani masa hukumannya.
"Ini kan Pak Ahok sudah menjalani proses hukum. Pak Ahok juga sudah menjalani hukuman, dan besok sudah bebas. Ya terserah Pak Ahok," kata Jokowi saat ditemui usai perayaan hari ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (23/1/2019). Baca Juga :
Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan pasangan Jokowi di Pilpres 2019, KH Ma'ruf Amin. Ma'ruf juga menegaskan Ahok sudah patuh menjalani hukuman. "Ya biasa saja. Dia sudah menjalani sesuai dengan apa namanya, putusan, dan dia sudah patuh menjalani hukuman itu. Dan itu saya kira bagus," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan di lapangan GOR Tuban, Jalan Sunan Kalijogo, Jawa Timur, Rabu (23/1). Ahok rencananya akan bebas dari penjara di Mako Brimob pada Kamis (24/1) besok. Ahok telah menjalani vonis penjara selama 2 tahun atas kasus penistaan agama ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )Lihat : Rifan Financindo Sumber : Seputarforex Rifan financindo - Davos International Monetary Fund (IMF) telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,7%. IMF menilai banyak tantangan yang akan dihadapi oleh negara-negara di dunia, termasuk emerging market atau negara berkembang.
Dalam laporan IMF World Economic Outlook (WEO) disebutkan negara berkembang masih akan dibayangi oleh ketidakpastian global. Ini tentu akan menyulitkan pertumbuhan ke depannya. "Kondisi selama beberapa bulan terakhir seperti ketegangan dagang antara AS dan China, kenaikan suku bunga AS, penguatan dolar AS, aliran modal keluar dan harga minyak yang terus bergerak masih akan terus membayangi," tulis laporan tersebut dikutip, Selasa (22/1/2019). Baca Juga :
Bahkan di beberapa negara akan menghadapi kesulitan dalam menangani beban utang dan neraca keuangan swasta yang tinggi. Terjadi ketidakcocokan nilai mata uang dan jatuh tempo utang. Karena itu dibutuhkan kebijakan makroprudensial untuk penguatan pertumbuhan. Nilai tukar yang terus bergerak diharapkan tidak mengganggu kebijakan-kebijakan yang ada di sebuah negara. Kemudian angka inflasi harus diarahkan sesuai dengan target pemerintah serta kebijakan moneter diharapkan bisa mendukung kegiatan ekonomi domestik. Selain itu, negara juga harus mampu menjamin rasio utang tetap baik dan sehat meskipun di tengah kondisi keuangan eksternal yang menantang. Subsidi yang diberikan harus tepat sasaran dan mendorong potensi pertumbuhan yang terkait dengan bantuan sosial dan peningkatan inklusi keuangan.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifanfinancindo Sumber : finance.detik Rifan Financindo - Jakarta Komisi VII DPR RI hari ini menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitranya, yaitu Kementerian ESDM. Kali ini rapat tersebut membahas terkait limbah dari perusahaan-perusahaan migas dan tambang. Rapat diawali dengan penjelasan yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono. Dia menjabarkan terkait dasar-dasar hukum yang mengikat tentang keharusan perusahaan tambang melakukan pelestarian lingkungan. "Untuk khusus tambang kami punya aturan khusus memberikan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/1/2019). Sebelum mendapatkan izin untuk beroperasi, kata Bambang, perusahaan tambang harus menyerahkan uang jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang. Uang itu akan dikembalikan setelah perusahaan selesai beroperasi dan tergantung dari hasil pengelolaan limbahnya. Baca Juga :
Rapat mulai memanas ketika, Pimpinan Rapat Komisi VII DPR RI M Nasir menanyakan apakah ada perusahaan tambang yang belum membayar uang jaminan pasca tambang dan jaminan reklamasi itu. Bambang menjawab, pengelola tambang yang tidak membayar hanya penambang ilegal dan tambang rakyat. Namun ada pula yang juga belum membayar uang jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang yang sudah memiliki izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Bambang menegaskan bahwa pemerintah pusat hanya bisa memberikan rekomendasi agar Gubernur di daerah menekan perusahaan tambang di daerah membayar jaminan-jaminan itu. "Kami hanya bisa merekomendasikan mereka agar menahan izinnya atau apa. Karena itu IUP di mereka," terangnya. Nasir pun meminta dia menjelaskan, mengapa perusahaan tambang itu bisa beroperasi namun belum menyetor uang jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang. Namun Nasir memandang Bambang tak bisa menjawab pertanyaan itu. "Bukan seperti itu Pak, apa dalihnya kok bisa keluar izinnya? Kan dari pemerintah pusat bisa lihat checklist-nya. Saya tidak ngerti ini kok bisa jalan? Saya sudah cek di semua tambang inspekturnya di tambang seperti orang enggak pernah makan saja, kelaparan dia," tegasnya. Penjelasan dilanjutkan oleh Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM Iwan Prasetya. Namun baru sebentar menjelaskan, Nasir kembali menyela. "Bapak ngerti nggak soal lokasinya? bapak pernah ke lapangan?," tanya Nasir. "Jujur saya tidak pernah ke lapangan," jawab Iwan. "Oh jadi cuma duduk-duduk di belakang meja ya. Tunggu laporan, dibacakan enak dong, semua juga bisa," sindirnya. Iwan pun menyerahkan penjelasan itu kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Migas. Namun lagi-lagi dia juga mengaku belum pernah meninjau langsung ke lapangan karena baru tiga bulan menjabat. Nasir pun geram dengan jawaban itu. Lantaran menurutnya untuk urusan limbah memang harus turun langsung ke lapangan. Akhirnya keluarlah kata 'brengsek' dari mulutnya. "Jadi berarti belum ke lapangan? Tolong turun ke lapangan-lapangan biar tahu. Brengsek ini tidak jelas," ujarnya. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : Rifan Financindo Sumber : finance.detik PT Rifan financindo | Polisi Ungkap Jejaring Korupsi Dana Rehab Masjid Terdampak Gempa NTB1/18/2019 PT Rifan financindo - Mataram Satreskrim Polres Mataram menetapkan 3 tersangka kasus pungutan liar (pungli) dana rehab masjid terdampak gempa NTB. Satu orang tersangka, SL berperan penting dalam kerjasama kejahatan pungli tersebut.
"Sudah kita tetapkan tiga orang tersangka, yakni BA, IK, dan SL. SL merupakan Kasubag Kepegawaian di Kemenag Provinsi NTB," kata Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (18/1/2019). Alam menjelaskan peran SL dalam kerjasama kejahatan tiga orang tersangka pemalak dana rehab masjid terdampak gempa NTB tersebut. "SL menyuruh IK dan IK di samping mengambil sendiri juga menyuruh BA. IK memberikan uang hasil pidana kepada SL," jelasnya. Alam juga menuturkan tersangka SL ditangkap di rumahnya pada Kamis (17/1) kemarin. Dari hasil penggeledahan di rumah SL ditemukan buku rekening dengan bukti transfer sebesar Rp 30 juta dan Rp 25 juta yang diberikan secara tunai dari tersangka IK. "Kita temukan buku rekening, transferan dari tersangka IK pada tanggal 5 Januari 2019 serta uang yang diberikan secara langsung Rp 25 juta," ujarnya. Seperti diketahui, Kemenag RI melalui usulan Kanwil Kemenag NTB menggelontorkan dana Rp 6 miliar yang bersumber dari APBN. Pencairan pada tahap pertama itu untuk bantuan rehab masjid terdampak gempa sebanyak 58 masjid. Baca Juga :
Namun ada laporan dari masyarakat yang menyebut proses pencairan dana rekonstruksi masjid lamban, hingga polisi melakukan penyelidikan. Buntutnya, BA, IK dan SL ditangkap di waktu yang berbeda. BA, IK dan SL diduga telah meminta uang atau memalak kepada pengurus masjid supaya mendapatkan dana rehab dari Kantor Kemenag NTB. Sebelumnya pada Senin (14/1) sekitar pukul 11.00 Wita, BA tertangkap tangan menerima uang Rp 10 juta dari pengurus Masjid Baiturrahman, wilayah Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Masjid tersebut merupakan salah satu masjid yang terkena dampak gempa pada 5 Agustus 2018 dan penerima dana rekonstruksi pascagempa dari Kemenag RI, yang sumber anggarannya berasal dari APBN senilai Rp 6 miliar. Ketiga tersangka telah diamankan di Polres Mataram. Mereka dijerat dengan Pasal 12 Huruf e UU Tipikor juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda Rp 1 miliar. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) ptrifanfinancindoberjangkapku.wordpress.com/2019/01/18/pt-rifan-financindo-pm-may-berusaha-akhiri-kebuntuan-pasca-lolos-mosi-tidak-percaya/Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : Seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo |
Archives
September 2021
Categories |