PT Rifan Financindo - Poundsterling merosot drastis pada perdagangan hari Jumat lalu, setelah terungkap bahwa tokoh pro-brexit terkemuka, Boris Johnson, memimpin dalam putaran pertama pemilihan ketua partai Konservatif. Namun, kemerosotan Sterling mulai tertahan dalam perdagangan hari ini (17/Juni), setelah Johnson mengungkapkan bahwa ia tak akan secara sepihak melancarkan "No-Deal Brexit".
Ketua partai Konservatif -yang koalisinya menguasai jumlah kursi terbanyak di parlemen- akan secara otomatis menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya, sehingga komentar-komentar dan pidato sang mantan walikota London itu disoroti pasar. Saat berita ditulis, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan nyaris flat dekat level penutupan minggu lalu, sekitar 1.2590-an. Namun, GBP/JPY telah beranjak 0.06 persen ke kisaran 136.75 dan EUR/GBP menurun 0.17 persen ke kisaran 0.8905. Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com Baca Juga :
"(Brexit) itu harus terjadi pada tanggal 31 Oktober," kata Johnson. "Semua orang yang mengatakan kita harus menundanya... Saya kira mereka berisiko merusak kepercayaan secara fatal terhadap politik (Inggris). Kita tetap harus pergi dan melakukannya. Kita harus keluar (dari Uni Eropa) pada 31 Oktober." Analis Masih SkeptisSinyalemen Johnson menjelaskan bahwa prioritasnya terletak pada renegosiasi kesepakatan brexit dengan Uni Eropa. Meski demikian, hal itu ditanggapi dengan hati-hati oleh pelaku pasar dan analis yang sudah lama diombang-ambingkan oleh kasak-kusuk politisi Inggris di era PM Theresa May. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Sumber : seputarforex PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |