PT Rifan Financindo Berjangka – Jakarta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan tidak ada investor yang membatalkan investasinya di Indonesia gara-gara pandemi COVID-19. Namun merebaknya virus Corona membuat rencana sejumlah investasi tertunda.Dia menjelaskan, yang ditunda oleh investor terkait ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek. Seperti proyek Tanjung Jati Power (YTL Power) senilai Rp 38 triliun. "Contoh katakanlah (proyek) Tanjung Jati. Ini investasi mangkrak. Tanjung Jati di Jabar Rp 38 triliun. Yang harusnya ground breaking-nya itu bulan Maret tapi kemudian diundur karena COVID-19, diundur ke bulan Mei akhir," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2020 melalui saluran YouTube BKPM, Senin (20/4/2020). Baca Juga :
"Di lapangan sekarang sudah mulai persiapan persiapan. Itu pun di tempat-tempat lain begitu. Jadi saya pastikan bahwa tidak ada yang membatalkan investasinya. Yang ada hanya lah menunda waktu sedikit. Bahasa kerennya itu menjadwal ulang," jelasnya. Pihaknya pun sudah memastikan hal tersebut dengan menanyakan langsung melalui perangkat elektronik kepada pihak investor. "Sampai sekarang di BKPM dari semua, kita kan berkomunikasi terus. COVID-19 ini kita komunikasi terus, video conference terus, kita telepon satu-satu, kami belum menemukan satu investor yang mengatakan membatalkan investasinya di Indonesia," tambahnya.( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka ) Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka Sumber : finance.detik
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2021
Categories |